Bagianbunga yang memiliki nama latin corolla ini merupakan salah satu yang mencolok karena berada di area luar. Ukurannya jauh lebih besar dibandingkan dengan komponen bunga lainnya. Mahkota bunga diciptakan berwarna-warni agar dapat menarik perhatian serangga penyerbuk di sekitarnya. Selain itu, mahkota bunga juga berfungsi untuk melindungi BagianBagian Bunga. Bunga terdiri dari dua bagian, yaitu fertil dan steril. Bagian fertil mencakup mikrosporofil yang berperan sebagai benang sari dan makrosporofil yang berperan sebagai sebagai putik yang tersusun atas daun buah. Sedangkan bagian steril mencakup ibu tangkai bunga, tangkai bunga, dasar bunga, daun pelindung, daun tangkai, dan BAGIAN- BAGIAN DIFFERENTIAL PRESSURE TRANSMITER. Rata-rata Differential Pressure Transmitter memiliki dua bagian utama, yaitu: 1. Elemen penginderaan / sensor, biasanya berada dibagian bawah, dan. 2. Bagian elektronika yang biasanya berada pada posisi atas. Memiliki dua port tekanan yang ditandai dengan "high" dan "low", namun pada. Bagianbagian penting dari printer inkjet dan fungsinya : Kepala cetak/kartrid. Print head merupakan bagian terpenting dari sebuah printer inkjet dan harganya biasanya paling mahal dibandingkan dengan komponen lainnya. Print head ini memiliki fungsi menulis atau menyemprotkan tinta pada kertas pada saat proses pencetakan. Dilansirdari Cleveland Clinic, berikut adalah bagian-bagian jantung dan fungsinya. Baca juga: 5 Fungsi Darah bagi Tubuh Manusia. 1. Perikardium. Perikardium adalah otot yang berkontraksi (meremas) dan rileks untuk mengirim darah ke seluruh tubuh. Lapisan jaringan otot yang disebut septum membagi perikardium menjadi sisi kiri dan kanan. Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Bagian – Bagian Autoclave – Sebagaimana telah kita ketahui, ada berbagai macam alat – alat sterilisasi yang bisa dikelompokkan berdasarkan metodenya. Salah satu diantaranya adalah autoclave. Autoclave atau disebut juga dengan otoklaf merupakan alat sterilisasi yang digunakan dengan metode panas uap bertekanan. Autoclave cukup banyak digunakan di berbagai bidang diantaranya untuk sterilisasi alat kesehatan di rumah sakit dan klinik. Menurut berbagai sumber, autoclave merupakan salah satu jenis alat sterilisasi yang cukup efektif membunuh mikro organisme hingga endospora yang sulit disterilkan dengan alat sterilisasi lainnya. Dalam mensterilkan mikroba dan endospora, autoclave tentu saja memiliki sistem kerja dan bagian – bagian yang tersusun menjadi satu, sedemikian rupa sehingga dapat mensterilkan benda dari berbagai macam mikroba yang tidak kasat mata. Berikut ini akan dijelaskan mengenai bagian – bagian autoclave dan juga cara kerjanya dalam mensterilkan mikroorganisme tertentu. Mengenal Bagian – Bagian Autoclave Autoclave terdapat beberapa jenis yang didasarkan dari perbedaan proses penghilangan udara yang ada di dalam ruangan menjadi uap air yang panas. Namun secara umum beberapa tipe autoclave ini memiliki bagian – bagian yang sama. 1. Gauge Pressure Pengukur Tekanan Yaitu sebuah manometer pengukur tekanan yang terletak pada bagian atas tutup autoclave. Pada sebagian model autoclave terletak di bagian depan. Penunjuk tekanan ini berfungsi untuk menunjukan berapa tekanan pada saat autoclave sedang bekerja. 2. Control Velve Katup Pengontrol Bagian ini juga terdapat di bagian atas autoclave terletak pada tutup. Katup ini berfungsi sebagai pengontrol tekanan dan untuk keluarnya uap pada saat proses sterilisasi selesai. 3. Overpressur Plug Bagian ini berfungsi untuk menurunkan tekanan ketika terjadi overpressure sehingga tekanan di dalam autoclave kembali normal. 4. Clam bolt dan pin Clam bolt dan pin yang dimaksud di sini adalah sekrup. Keduanya merupakan bagian yang berfungsi untuk mengunci tutup Autoclave dengan kuat agar tidak terbuka atau terjadi kebocoran pada saat proses sterilisasi berlangsung. 5. Body Bagian tubuh autoclave terluar yang terbuat dari material aluminium. Di dalamnya terdapat wadah yang juga terbuat dari aluminium dengan ketebalan yang berbeda yang merupakan ruang sterilisasi. 6. Power Button Bagian Autoclave selanjutnya yaitu tombol power. Biasanya terletak di bagian bawah dan pada jenis lainnya terletak di bagian samping. Tombol power ini berfungsi untuk menghidupkan autoclave dan mematikan. 7. Timer Control Pada jenis Autoclave yang telah dilengkapi dengan timer, pasti terdapat timer control dan biasanya satu modul dengan power button. Terletak di bagian bawah atau di bagian samping pada jenis autoclave tertentu. 8. Power Cable Selanjutnya kabel power, yaitu kabel yang menghubungkan autoclave dengan tegangan listrik untuk dapat dinyalakan. 9. Kran Pembuangan Air Pada sebagian jenis autoclave terdapat sebuah kran pembuangan air yang terletak di bagian bawah sisi belakang. Tujuannya untuk memudahkan proses pembuangan air setelah proses sterilisasi selesai. 10. Container Rack Dalam bahasa yang lebih mudah dipahami adalah sarangan yaitu adalah tempat yang digunakan untuk menempatkan alat – alat yang akan disterilkan. Rak ini juga terbuat dari bahan logam. 11. Heating Element Heating element merupakan bagian autoclave yang terdapat di dalam. Yaitu sebuah elemen yang berfungsi untuk memanaskan mendidihkan air hingga menghasilkan uap panas yang digunakan untuk sterilisasi. 12. Temperatur sensor Di dalam autoclave juga terdapat sensor suhu. Pada tipe dan jenis autoclave tertentu sensor ini berfungsi untuk mengatasi permasalahan over heating. Dimana ketika terjadi over heating secara otomatis autoclave akan mati. Sensor ini juga berfungsi untuk membuat suhu sterilisasi stabil dengan saklar otomatis yang terintegerasi. 13. Handle Ada satu bagian yang terlupa yaitu handle atau pegangan. Bagian ini berfungsi untuk mengangkat autoclave dan juga membuka penutup autoclave. Baca juga Mengenal macam – macam metode sterilisasi Mungkin masih terdapat bagian – bagian autoclave yang belum terbahas di dalam tulisan singkat ini, karena ada berbagai macam model autoclave yang dijual dipasaran. Namun setidaknya, ulasan ini mewakili kebanyakan jenis dan model autoclave yang banyak digunakan, khususnya di rumah sakit atau klinik. 0% found this document useful 0 votes230 views73 pagesDescriptionPenelitian difokuskan untuk menganalisa perbandingan antara sterilizer tipe continuous di PT. Karyanusa Eka daya 1 PT. KED 1 & sterilizer tipe vertical di PT. Sumber Kharisma Persada PT. SKP terhadap produksi kondensat sterilizer. Kondensat sterilizer merupakan salah satu parameter yang harus dijaga oleh seluruh Pabrik Kelapa Sawit PKS, karena untuk membantu pemisahan antar oil dan sludge pada stasiun press dan klarifikasi dibutuhkan 20% air kondensat dari kapasitas olah panrik. PenelitianOriginal TitleAnalisa Perbandingan Produksi Kondensat Sterilizer tipe Continuous Sterilizer di PT Karyanusa Eka Daya dan tipe Vertical Sterilizer di PT Sumber Kharisma PersadaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes230 views73 pagesAnalisa Perbandingan Produksi Kondensat Sterilizer Tipe Continuous Sterilizer Di PT Karyanusa Eka Daya Dan Tipe Vertical Sterilizer Di PT Sumber Kharisma PersadaOriginal TitleAnalisa Perbandingan Produksi Kondensat Sterilizer tipe Continuous Sterilizer di PT Karyanusa Eka Daya dan tipe Vertical Sterilizer di PT Sumber Kharisma PersadaDescriptionPenelitian difokuskan untuk menganalisa perbandingan antara sterilizer tipe continuous di PT. Karyanusa Eka daya 1 PT. KED 1 & sterilizer tipe vertical di PT. Sumber Kharisma Persada PT. …Full description Irena Agustiningtyas Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat Menjelaskan definisi sterilisasi Menjelaskan jenis-jenis sterilisasi dan fungsinya Menjelaskan perbedaan sterilisasi dan desinfeksi Melakukan sterilisasi dan desinfeksi dengan benar Pendahuluan Sterilisasi di dalam laboratorium mikrobiologi menjadi bagian yang penting untuk menghindari hasil positif palsu. Sterilisasi terhadap alat dan bahan sebelum pelaksanaan kegiatan praktikum mikrobiologi membantu hasil atau identifikasi yang akurat terhadap pemeriksaan mikrobiologi. Demikian pula proses desinfeksi dan teknik aseptik oleh praktikan juga tidak dapat dilupakan karena akan mempengaruhi hasil. Sehingga dalam materi ajar ini akan disampaikan mengenai sterilisasi, desinfeksi, dan teknik aseptik. Sterilisasi dan Desinfeksi Sterilisasi didefinisikan sebagai upaya untuk membunuh mikroorganisme termasuk dalam bentuk spora. Desinfeksi merupakan proses untuk merusak organisme yang bersifat patogen, namun tidak dapat mengeliminasi dalam bentuk spora Tille, 2017. Jenis Sterilisasi dan Fungsinya Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan metode fisika maupun kimia Tille, 2017. a. Sterilisasi dengan metode fisika dapat dilakukan dengan cara 1. Pemanasan A. Pemanasan kering i. Pemijaran Metode ini dengan memanaskan alat biasanya berupa ose di atas api bunsen sampai ujung ose memijar. Gambar 7. Pemijaran ose ii. Pembakaran Pembakaran dilakukan untuk alat-alat dari bahan logam atau kaca dengan cara dilewatkan di atas api bunsen namun tidak sampai memijar. Misalkan a melewatkan mulut tabung yang berisi kultur bakteri di atas api Bunsen; b memanaskan kaca objek di atas api busnen sebelum digunakan; c memanaskan pinset sebelum digunakan untuk meletakkan disk antibiotic pada cawan petri yang telah ditanam bakteri untuk pemeriksaan uji kepekaan antibiotik. iii. Hot air oven Sterilisasi dengan metode ini digunakan untuk benda-benda dari kaca/gelas, petri, tabung Erlenmeyer, tidak boleh bahan yang terbuat dari karet atau plastic. Oven Suhu 160-1800C selama jam. Alat-alat tersebut terlebih dahulu dibungkus menggunakan kertas sebelum dilakukan sterilisasi. Gambar 8. Hot air oven iv. Insinerator Bahan-bahan infeksius seperti jarum bekas suntikan yang ditampung dalam safety box biohazard, darah, dilakukan sterilisasi dengan menggunakan insinerator. Hasil pemanasan dengan suhu 8700-9800 C akan menghasilkan polutan berupa asap atau debu. Hal ini yang menjadi kelemahan dari sterilisasi dengan metode insenerasi. Namun, metode ini dapat meyakinkan bahwa bahan infeksius dapat dieliminasi dengan baik yang tidak dapat dilakukan dengan metode lainnya. B. Pemanasan basah Merupakan pemanasan dengan tekanan tinggi, contohnya adalah dengan menggunakan autoklav. Sterilisasi dengan metode ini dapat digunakan untuk sterilisasi biohazard bakteri limbah hasil praktikum dan alat-alat yang tahan terhadap panas bluetip, mikropipet, pembuatan media, dan sterilisasi cairan. Pemanasan yang digunakan pada suhu 1210C selama 15 menit Tille, 2017. Pemanasan basah dapat menggunakan i. Autoklaf manual Metode ini menggunakan ketinggiian air harus tetap tersedia di dalam autoklaf. Sterilisasi menggunakan autoklaf manual tidak dapat ditinggal dalam waktu lama. Autoklaf manual setelah suhu mencapai 1210C setelah 15 menit, jika tidak dimatikan maka suhu akan terus naik, air dapat habis, dan dapat meledak. ii. Autoklaf digital/otomatis Alat ini dapat diatur dengan suhu mencapai 1210C selama 15 menit. Setelah suhu tercapai, maka suhu akan otomastis turun sampai mencapai 500C dan tetap stabil pada suhu tersebut. Jika digunakan untuk sterilisasi media, suhu ini sesuai karena untuk emmbuat media diperlukan suhu 50-700 C. Gambar 9. Autoklaf manual dan otomatis 2. Radiasi Radiasi ionisasi digunakan untuk mensterilkan alat-alat berupa bahan plastic seperti kateter, plastic spuit injeksi, atau sarung tangan sebelum digunakan. Contoh radiasi ionisasi adalah metode pada penggunaan microwave yaitu dengan menggunakan panjang gelombang pendek dan sinar gamma high energy. 3. Filtrasi penyaringan Metode ini digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan yang sensitive terhadap panas seperti radioisotope, kimia toksik. i. Filtarsi berupa cairan dengan menggunakan prinsip melewatkan larutan pada membran selulosa asetat atau selulosa nitrat. ii. Filtarsi berupa udara dengan menggunakan high-efficiency particulate air HEPA untuk menyaring organisme dengan ukuran lebih besar dari µm dari ruang biology savety cabinet BSCs b. Sterilisasi dengan metode kimiawi 1. Uap formaldehide atau hydrogen peroksida digunakan untuk sterilisasi filter HEPA pada BSCs. 2. Glutaraldehyde bersifat sporisidal, yaitu membunuh spora bakteri dalam waktu 3-10 jam pada peralatan medis karena tidak merusak lensa, karet, dan logam, contohnya adalah alat untuk bronkoskopi. Jenis Desinfeksi dan fungsinya Desinfeksi dengan metode fisika dilakukan dengan 3 cara yaitu Merebus pada suhu 1000 C selama 15 menit dapat membunuh bakteri vegetative. Pasteurisasi pada suhu 630C selama 30 menit atau 720C selama 15 detik yang berfungsi membunuh patogen pada makanan namun tidak mengurangi nutrisi dan rasa dari makanan tersebut. Menggunakan radiasi non-ionisasi seperti ultraviolet UV. Sinar ultraviolet memiliki panjang gelombang yang panjang dengan low energy. Contohnya adalah untuk membunuh bakteri yang ada di permukaan BSCs. Sehingga, sebelum menggunakan BSCs, sinar UV harus dinyalakan terlebih dahulu yaitu kurang lebih 30 menit sebelum penggunaan. Desinfeksi dengan metode kimiawi Desinfeksi dengan metode kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan desinfektan. Bahan yang termasuk dalam desinfektan yaitu Etil alcohol 70% lebih efektif dibandingkan dengan etil alcohol 95%, hal ini dikarenakan kemampuan air H2O dalam menghidrolisis ikatan protein dari mikroorganisme. Sehingga, proses membunuh mikroorganisme menjadi lebih efektif. Aldehid yang berupa glutraldehid dan formaldehid memiliki kemampuan iritasi yang besar sehingga tidak digunakan sebagai antiseptic. Halogen, seperti chlorin dan iodine merupakan desinfektan yang seringali digunakan. Persiapan sebelum dilakukan operasi seringkali menggunakan kombinasi etil alcohol 70% diikuti dengan povidon-iodine. Logam berat, contohnya adalah air raksa. Karena logam ini sangat berbahaya bagi lingkungan, maka penggunaannya sebagai desinfektan tidak direkomendasikan. Namun dalam keadaan konsentrasi sangat rendah misalkan silver nitrat 1%, masih efektif digunakan dalam pengobatan konjungtivitis neonatorum karena Neisseria gonorrhoeae. Desinfektan yang digunakan pada kulit disebut sebagai antiseptik. Antiseptik didefinisikan sebagai bahan yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang menempel pada jaringan hidup, contohnya adalah kulit. Mekanisme kerja dari antiseptic sebagian besar adalah menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme bakteriostatik namun dapat juga membunuh bakteri bakterisidal. Referensi Tille, P. M. 2017. Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic Medical Microbiology fourteenth, p. 45. St. Louis Missouri Elsevier. DefenisiPrinsip AutoklafBagian-bagian Penting AutoklafTipe AutoklafKlasifikasi AutoklafIndikator SterilisasiSuhu AutoklafTahapan Sterilisasi AutoklafTindakan Perawatan Defenisi Autoklaf merupakan metode sterilisasi yang paling umum yang di gunakan di laboratorium yang bekerja dengan prinsip tekanan uap panas. Sterilisasi merupakan proses menghilangkan atau memusnahkan semua mikroorganisme termasuk virus, bakteri, dan sporanya dari benda atau permukaan tanpa merusak kualitas dan kuantitasnya. Sterilisasi menggunakan autoklaf adalah metode fisik karena memanfaatkan tekanan uap panas. Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan uap panas adalah sifat panas yaitu kering atau lembab, suhu dan waktu, jumlah mikroorganisme, sifat mikroorganisme, jenis mikroorganisme, dan keberadaan bahan organik di dalam sampel atau benda yang akan disterilisasi. Cara kerja uap panas membunuh mikroorganisme adalah dengan mengkoagulasi dan mendenaturasi enzim serta protein struktur dari mikroorganisme tersebut. Pemanasan dengan adanya air lebih efektif daripada panas kering karena proses sterilisasinya lebih cepat dan efektif bahkan pada suhu yang lebih rendah daripada panas kering. Suhu di atas 100 °C dan sterilisasi dengan uap jenuh kering di bawah tekanan. Autoklaf dikenal sebagai Metode sterilisasi yang paling efisien dan alat yang digunakan disebut juga dengan autoklaf. Pada dasarnya alat bertekanan yang dimodifikasi dapat berbentuk horizontal atau vertikal. Alat ini terdiri dari ruang berdinding ganda atau berlapis yang terbuat dari stainless steel atau gunmetal dengan bingkai pendukung. Pada jenis autoklaf modern, uap bersirkulasi di dalam lapisan dinding dan disuplai di bawah tekanan tinggi ke ruang dalam yang tertutup tempat barang atau bahan disimpan untuk disterilisasi. Seperlima bagian dari silinder autoklaf di isi dengan air dan bahan yang akan disterilkan ditempatkan di dalamnya. Tutupnya kemudian ditutup dengan ketat dan terdapat keran pelepasan di atasnya yang dapat terbuka ketika proses sterilisasi telah selesai untuk mengeluarkan uap panas. Sebuah katup pengaman hadir untuk memungkinkan keluarnya uap dari autoklaf. Katup bekerja berdasarkan prinsip uap di bawah tekanan. Katup ini ditemukan oleh Charles Chamberland pada tahun 1879. Prinsip Autoklaf Autoklaf menggunakan prinsip termodinamika air. Air mendidih memiliki tekanan tekanan uap yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan atmosfer di sekitarnya. Ketika tekanan terjadi di dalam bejana tertutup, maka tekanan akan meningkat meningkat serta suhu di mana air mendidih juga meningkat. Uap jenuh kering pada tekanan tinggi ketika mengenai permukaan yang lebih dingin akan menyebabkan embun panas dan secara efisien menghancurkan semua mikroorganisme bersama dengan spora bakteri tahan panas yang terdapat pada permukaan sampel maupun benda yang disterilisasi. Kondensasi uap menjadi air memiliki 3 efek Uap panas bertekanan tinggi akan membasahi mikroorganisme dan menjadikannya kondisi yang tepat untuk membunuh panas laten dari uap dan dengan cepat dan memanaskan barang-barang di dalam muatan. Jumlah kalor yang dibebaskan 4 kali lebih besar dari kalor yang tersedia dalam massa air mendidih yang sama pada suhu dan tekanan yang samaMenyebabkan kontraksi uap yang signifikan, menarik lebih banyak tekanan ke bejana. Siklus kondensasi, pembebasan panas laten, dan penarikan uap diulang sampai artikel dipanaskan pada suhu dalam autoklaf, air mendidih pada 121°C pada tekanan 15 psi atau 775 mm Hg. Ketika mikroba bersentuhan dengan uap, ia membunuh mereka dengan mengeluarkan panas laten. Suhu yang ditentukan memastikan aktivitas mikrobisida. Gambar. Prinsip dasar metode sterilisasi menggunakan autoklaf Bagian-bagian Penting Autoklaf Pressure Chamber Ini adalah bagian utama dari autoclave. Pressure Chamber memiliki dua bagian yaitu ruang dalam yang sangat keras dan kuat serta lapisan luar yang juga cukup kuat. Uap yang sangat panas mengalir melalui ruang di antara kedua dindingnya. Ruang dalam umumnya terbuat dari baja atau gunmetal dan lapisan luarnya terbuat dari besi atau baja. Volume Pressure Chamber bisa berukuran 10 liter atau mencapai 1000 atau Pintu Seiring dengan ruangan autoklaf yang bertekanan tinggi, maka ruang tekanan membutuhkan penutup agar dapat diakses dalam penggunaannya. Akan ada sekrup atau klem untuk menutup autoklaf dengan kokoh, dan asbes cincin besar di sekitar bukaan untuk menutupnya agar kedap Tekanan Bekerja dengan tekanan tinggi selalu berbahaya sehingga memerlukan cara untuk memantau tekanan di dalam ruangan autoklaf. Pengukur tekanan menjalankan fungsi pengukuran tekanan di dalam autoklaf. Biasanya pengukur tekanan diletakkan pada penutupnya untuk autoklaf yang lebih kecil, atau pada autoklaf yang besar dapat terpasang terpisah. Meteran dapat berbentuk analog untuk autoklaf yang lebih kecil, dan digital untuk model autoklaf yang lebih Pelepas Ketika bekerja dengan bejana bertekanan tinggi, maka harus terdapat mekanisme pelepasa tekanan uap secara otomatis yang idealnya juga akan memberikan peringatan kepada pengguna bahwa autoklaf sedang dalam tekanan tinggi. Katup pelepas menangani tugas ini, berfungsi ganda dan terkadang berbunyi seperti peluit. Biasanya dioperasikan sesuai gravitasi, dan terdapat pada tutup Pengaman Sama seperti pressure cooker yang baik, katup pengaman ekstra ada di tutup sebagian besar autoklaf, untuk berjaga-jaga jika katup pelepas normal gagal menahan Uap Semua hal di atas akan sia-sia tanpa adanya uap panas itu sendiri, dan pemanas atau pembangkit uap menjalankan tugas memproduksi uap panas. Pengguna harus menjaga ketinggian air yang tepat di dalam autoklaf, karena terlalu sedikit air akan membakar barang-barang dan terlalu banyak akan menggagalkan tujuan Air Limbah Pengguna memerlukan tempat untuk membuang kelebihan uap dan air panas, dan pengumpul air limbah adalah tempatnya. Terkadang, pengumpul air limbah bisa mendinginkan air atau mengembunkan uap, sebelum mencapai saluran pembuangan. Tipe Autoklaf Menurut struktur. Menurut strukturnya, autoklaf terdiri dari jenis berikut yaitu Autoklaf sederhana tanpa pelapis, autoklaf dengan struktur pelapis uap dan pembuangan udara serta kondensat otomatis, dan sterilisasi pra-vakum tekanan fungsinya. Menurut fungsinya, autoklaf terdiri dari jenis berikut yaitu, autoklaf laboratorium sederhana, autoklaf benchtop yang dapat diangkut, autoklaf sederhana yang besar, autoklaf laboratorium perpindahan ke bawah, autoklaf persiapan media, dan autoklaf laboratorium sterilisasi. Siklus sterilisasi meliputi pemanasan chamber, ekstraksi vakum, waktu penetrasi pra-uap, waktu penetrasi uap, waktu penahanan, dan waktu pendinginan. Klasifikasi Autoklaf Tipe perpindahan tekanan positif tipe B Jenis autoklaf ini dapat menghasilkan uap dalam hitungan detik. Autoklaf ini berisi generator uap terpisah, di mana uap dihasilkan dan kemudian melewatinya ke dalam perpindahan tekanan negatif tipe S Jenis autoklaf ini membawa generator uap dan generator vakum. Pembangkit uap menghasilkan uap dan kemudian mengalirkannya ke dalam autoklaf. Vakum menghasilkan menarik keluar udara dari autoclave untuk membuat vakum. Autoklaf ini adalah autoklaf paling mahal di antara tipe perpindahan gravitasi Autoclave tipe perpindahan gravitasi terutama digunakan di laboratorium. Uap yang dihasilkan di dalam autoklaf oleh unit pemanas. Autoklaf ini lebih murah daripada jenis pressure cooker/ Autoclave bangku laboratorium tipe-N Autoklaf ini berisi keran pembuangan udara dan uap, pengukur tekanan, dan katup pengaman. Autoclave ini juga dilengkapi dengan electric immersion heater di bagian bawahnya. Bentuk modern dari autoclave berisi tutup logam yang aman yang dapat diikat dan disegel dengan gasket karet. Gambar. Jenis-jenis autoklaf Indikator Sterilisasi Kontrol Proses Otomatis Kontrol Proses Otomatis menjalankan siklus sterilisasi sesuai dengan skema yang telah dipilih sebelumnya untuk durasi, suhu, dan tekanan pada setiap Perekaman Catatan grafik perubahan suhu di saluran pembuangan ruang menghindari kesalahan dalam mengatur waktu periode Saat disimpan di dalam benda uji dan dipasang pada potensiometer, Termokopel menunjukkan suhu di dalam benda uji selama Kimia Browne’s Sterilizer memiliki larutan berwarna merah yang berubah menjadi hijau jika dipanaskan pada suhu 115°C selama 25 menit tipe 1, atau 15 menit tipe 2. Simpan pada 20°C untuk menghindari perubahan warna sebelum Perekat Uji pita autoklaf Bowie-Dick untuk penetrasi Organisme Bacillus stearothermophilus NCTC 10003 ATCC 7953, termofil yang perlu dikulturkan pada suhu 55-60 °C. Sporanya mati pada 121°C dalam 12 menit. Persiapan Kultur yang ditumbuhkan secara aerobik pada agar nutrisi selama 5 hari disuspensikan dalam air steril hingga konsentrasi satu juta spora per mililiter. Potongan kecil kertas saring yang direndam dalam suspensi dikeringkan pada suhu kamar dan dikemas dalam wadah. Suhu Autoklaf Deretan suhu yang berbeda digunakan untuk sterilisasi uap seperti 250 °F 121°C, 270 °F 132 °C atau 275 °F 135 °C. Namun, 121°C 250 °F dan 132°C 270 °F adalah dua suhu sterilisasi uap yang paling umum digunakan untuk membunuh mikroorganisme. Tahapan Sterilisasi Autoklaf Baik itu unit kecil atau unit besar, semua autoklaf beroperasi menggunakan prinsip yang mirip dengan kompor bertekanan uap yaitu, pintu ditutup untuk membentuk ruang tertutup, dan semua udara di dalam ruang autoklaf itu diganti dengan uap. Uap kemudian diberi tekanan untuk uap melakukan sterilisasi yang diinginkan pada durasi yang diinginkan. Setelah siklus selesai, uap habis, dan barang atau sampel dapat dikeluarkan dari autoklaf. Untuk penjelasan lebih rinci tentang berbagai fase pada siklus sterilisasi menggunakan autoklaf, berikut tahapan yang dilakukan Fase Pembersihan Uap mengalir melalui sterilisasi dan mulai menggantikan udara serta suhu dan tekanan udara naik Eksposur Sterilisasi Selama fase ini, sistem kontrol autoklaf diprogram untuk menutup katup buang, sehingga menyebabkan suhu dan tekanan didalam autoklaf meningkat ke setpoint suhu yang diinginkan. Program kemudian mempertahankan suhu yang diinginkan diam sampai waktu yang Buang Tekanan dilepaskan dari ruang autoklaf melalui katup buang dan tekanan di dalam autoklaf dikembalikan ke tekanan lingkungan meskipun isinya tetap relatif panas. Gambar. Tahapan proses kinerja autoklaf Tindakan Perawatan Minyak atau bubuk seperti bahan tahan air dapat digunakan dalam autoklaf untuk membebani autoclave, pastikan ada ruang yang cukup di dalam yang diperlukan untuk mensterilkan harus selalu ditempatkan dalam wadah autoklaf dari bahan yang mudah terbakar seperti kertas. Tempatkan mereka dalam kantong sampah dengan pengaturan untuk mencegah autoklaf dari bahan yang mudah terbakar, reaktif, korosif, beracun atau radioaktif, pemutih rumah tangga, atau jaringan penggunaan baki atau wadah plastik atau polietilen yang dapat meleleh dan merusak air di dalam wadah harus 2/3 dari total volume. Ini akan mencegah tumpahan pernah membuka tutupnya saat autoklaf bahan limbah dan bersihkan item secara tas yang dapat diautoklaf untuk mengemas limbah dan barang-barang. ada yang berapintu satu dan ada yang berpintu dua. Sterilizer ini diisi ddengan tandan buah yang di masukan ke dalam lori. Lori ada Yng mempunyai kapasitas ton TBS. sterilzer horizontal dapat dimuati 7 – 10 lori untuk satu kali peebusan degan muatan perlori ton TBS. Gambar Sterilizer Horizontal Perbedaan antara kedua sterilizer tersebut adalah  Sterilizer vertical lebih sederhana dalam bentuk serta lebih rendah biaya investasinya di bandingkan dengan sterilizer horizontal.  Kapasitas olah sterilizer vertical lebih kecil di bandingkan dengan sterilizer horizontal karena sterilizer vertical hanya dapat di pergunakan di pabrik yang berkapasitas terbatas.  Pada sterilizer horizontal kerugian minyak didalam janjangan kosong dan di dalam air embun perebusan lebih tinggi dari pada sterilizer vertical, hal itu di sebabkan buah mengalami kerusakan sewaktu pengisian karena berbenturan dengan pintu isian dan bantingan yang dialami sewaktu di masukan.  Diperlukannya waktu yang lama untuk membongkar isi sterilizer vertical karena di lakukan dengan tangan manusia jika di bandingkan dengan sterilizer horizontal yang di lakukan dengan mekanik. Peralatan dan Fungsi Alat-alat Pada Sterilizer 23 Adapun peralatan-perlatan beserta fungsinya yang ada pada rebusan Sterilizer yaitu  Unit sterilizer vessel yang dilengkapi 2 dua unit pintu berfungsi sebagai tempat merebus tandan buah segar TBS.  Pipa dan valve inlet berfungsi untuk memasukkan steam uap ke sterilizer.  Pipa dan valve condensate berfungsi sebagai pembuangan steam hasil kondensasi yang selanjutnya ditampung pada blowdown chamber dan condensate pit.  Pipa dan exhaust valve berfungsi sebagai pembuangan steam eks perebusan.  Programable Logic Controller PLC berfungsi mengatur dan mengontrol sistem perebusan yang dapat diatur secara manual maupun full otomatis. Biasanya dilengkapi steam recorder chart.  Safety valve berfungsi sebagai katup pengaman saat tekanan dalam sterilizer berlebih diatas tekanan kerja.  Cantilever rail bridge berfungsi sebagai jembatan untuk masuk dan keluarnya lori buah  Air compressor berfungsi untuk mensuplai udara yang dipakai untuk mengaktifkan pneumatic valv  Alat-alat ukur gauge berfungsi untuk memonitor pengoperasian alat seperti pressure gauge.  Capstan, bollard yang berfungsi untuk menarik lori buah masuk dan keluar sterilizer. Metode Perebusan Sebenarnya metode macam-macam perebusan di tentukan mengikuti dengan jenis perebusan yang diterapkan. Untuk jenis strilizier horizontal dengan menggunakan lori akan menggunakan tekanan sampai tripple peak. Mengapa di perlukan hingga tripple peak, karena buah akan benar matang sampai ke lapisan bawah apabila tekanan mencapai 3 bar. 24 Sebagai penjelasan saat single peak tekanan steam akan ditahan sampai 1,5 bar biasa nya selama 15-20 menit. Hal ini bertujuan untuk mendorong udara yang masih terdapat didalam tabung udara pada ruang sterilizier dapat mengakibatkan terjadinya perubahan fase dari uap menjadi cair karena perbedaan suhu dari udara dengan steam tersebut. Perubahan fase ini akan menimbulkan genangan air kondensat. Pada saat double peak, di tahan 2,5 bar selama 15-20 menit. Bertujuan untuk mendorong air kondesat k yang mengenang di bawah lantai sterilizier keluar melalui kondensat valve. Penumpukan air kondensat hingga menggenangi TBS dapat meningkatkan oil losses yang terbawa pada kondensat. Untuk triple peak, pada saat ini lah proses perebusan buah dilakukan. Biasa nya dilakukan penahan steam apabila sudah mencapi 3 bar selama 40-45menit. Pada tekanan ini diharapakan buah sudah dalam kondisi masak dan nanti nya dapat di proses pada stasiun selanjutnya. Jenis-jenis Manajemen Pemeliharaan Pabrik Pemeliharaan Pencegahan Preventive Maintenance Sistem pemeliharaan ini adalah melakukan pemeliharaan pada selang waktu yang ditentukan sebelumnya, atau terhadap kriteria lain yang diuraikan dan dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima Corder 1992, hlm 4. Seperti dalam industri motor masih dikenal istilah servis’. Istilah ini meliputi semua pemeriksaan dan penyetelan yang tercakup dalam buku petunjuk pemeliharaan, terutama pelumasan, pengisian kembali, pemeriksaan minor dan sebagainya. Dalam setiap kejadian, pemeliharaan korektif biasanya memerlukan keadaan berhenti, sedangkan pemeliharaan pencegahan preventive maintenance dapat dilakukan pada waktu berhenti maupun waktu berjalan. Pemeliharaan Setelah Rusak Breakdown Maintenance 25

bagian bagian sterilizer dan fungsinya