1 lampu: sumber cahaya, ada bermacam, macam tipe, seperti par 38, halogen, spot, follow light, focus light, dll. 2. holder: dudukan lampu. 3. kabel: penghantar listrik. 4. dimmer: piranti untuk mengatur intensitas cahaya. 5. main light: cahaya yang berfungsi untuk menerangi panggung secara keseluruhan. Berikutempat penyebab kamar tidur di atas garasi adalah feng shui buruk. 1. Tidak ada dukungan yang solid. Jika Anda memiliki kamar tidur di atas garasi, maka akan menciptakan celah antara tanah dan ruang yang tidak memungkinkan orang untuk memanfaatkan energi bumi dari tanah. Itu membuat Anda merasa seperti melayang dan kekurangan dukungan. 2. Beberapateknis yang berkenaan dengan bagaimana menata sarana dan prasarana pendidikan: 1. Penataan Ruang dan Bangunan Olaraga Dalam mengatur ruang yang dibangun bagi suatu lembaga pendidikan atau olaraga, hendaknya dipertimbangkan hubungan antara satu ruang dengan ruang yang lainnya. Scoop lampu ini adalah cara yang sangat baik untuk memberikan pengaturan cahaya penuh untuk panggung dengan sejumlah kecil lampu. Par Cans: par dapat memberikan yang luas, sinar umum dan mencakup wilayah yang luas. penataan dekor di atas pentas penting untuk dipelajari. Jika desain tata panggung memperlihatkan sebuah konstruksi maka tata AdapunPeralatan dan perlengkapan sangat perlu disediakan untuk penataan karya seni rupa yang akan di pajang atau di pamerkan. Diantara peralatan dan perlengkapan yang diperlukan agar terlaksananya kegiatan pameran yang di adakan dikelas atau sekolah adalah sebagai berikut. 1. Sketsel atau panil, merupakan alat yang berguna untuk meletakkan Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. bagaimana cara penataan lampu di atas pentas – Penataan lampu di atas pentas adalah salah satu aspek penting dalam menciptakan atmosfer yang sempurna untuk pertunjukan. Lampu yang dipasang dengan benar dapat meningkatkan kualitas suara, membuat para penonton merasa nyaman, dan meningkatkan kualitas tontonan. Penataan lampu di atas pentas tidak hanya sebatas meletakkan lampu secara acak; ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menempatkan lampu dengan benar. Pertama, Anda harus menentukan jenis lampu yang akan Anda gunakan. Lampu yang dipilih harus dapat menyediakan cahaya yang dibutuhkan untuk menyoroti pentas, menciptakan efek dramatis, dan menciptakan pencahayaan yang menyenangkan bagi penonton. Untuk mendapatkan kombinasi cahaya yang tepat, Anda dapat menggunakan lampu LED, lampu halogen, atau lampu tungsten. Kedua, tentukan lokasi lampu. Anda harus menempatkan lampu di area pentas yang tepat, sehingga dapat menciptakan efek yang diinginkan. Jika Anda menggunakan lampu LED, pastikan untuk menempatkan lampu jauh dari pentas agar tidak menimbulkan efek cahaya yang menyilaukan. Lampu tungsten atau halogen akan menyediakan cahaya yang lebih terang, jadi pastikan untuk menempatkan lampu tersebut secara tepat. Ketiga, Anda harus menyesuaikan ketinggian lampu. Anda harus memastikan bahwa cahaya yang dipancarkan oleh lampu memenuhi seluruh pentas. Anda juga harus memastikan bahwa lampu yang Anda pasang tidak terlalu tinggi, karena ini dapat menciptakan bayangan yang tidak diinginkan. Keempat, sesuaikan warna lampu. Anda harus memastikan bahwa lampu yang Anda pasang menghasilkan cahaya dengan warna yang tepat. Lampu dengan warna kuning akan menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan, sedangkan lampu dengan warna putih akan menciptakan suasana yang lebih elegan. Kelima, pastikan untuk menyesuaikan jumlah lampu. Anda harus memastikan bahwa jumlah lampu yang telah Anda pasang mendukung penciptaan atmosfer yang diinginkan. Jika Anda menggunakan lampu tungsten atau halogen, pastikan untuk menggunakan lampu yang jumlahnya tepat, sehingga cahaya yang dipancarkan dapat dibagi secara merata. Penataan lampu di atas pentas adalah salah satu aspek penting dalam menciptakan kualitas tontonan yang sempurna. Dengan mengikuti cara-cara di atas, Anda dapat memastikan bahwa lampu yang dipasang dapat meningkatkan kualitas suara, kenyamanan penonton, dan kualitas pertunjukan. Jadi, pastikan untuk menggunakan lampu yang tepat, menempatkannya di area yang tepat, dan menyesuaikan ketinggian, warna, dan jumlahnya. Rangkuman 1Penjelasan Lengkap bagaimana cara penataan lampu di atas pentas1. Menentukan jenis lampu yang akan digunakan untuk menciptakan cahaya yang Menempatkan lampu di area pentas yang Menyesuaikan ketinggian Menyesuaikan warna Menyesuaikan jumlah lampu yang dipasang. Penjelasan Lengkap bagaimana cara penataan lampu di atas pentas 1. Menentukan jenis lampu yang akan digunakan untuk menciptakan cahaya yang dibutuhkan. Penting untuk menata lampu di pentas dengan benar agar dapat menciptakan cahaya yang diinginkan. Hal ini harus dilakukan dengan benar karena cahaya yang salah dapat mengganggu pengalaman penonton. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara menentukan jenis lampu yang akan digunakan untuk menciptakan cahaya yang dibutuhkan. Langkah pertama dalam menata lampu di pentas adalah menentukan jenis lampu yang akan digunakan. Ini berarti Anda harus memutuskan apakah Anda akan menggunakan lampu diode, lampu halogen, lampu berpendingin udara, lampu tungsten, atau lampu LED. Semua jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda yang harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan. Lampu diode adalah salah satu jenis lampu yang paling populer. Keunggulan utama dari lampu ini adalah tingkat kecerahan yang tinggi dan konsumsi daya yang rendah. Namun, kekurangannya adalah bahwa lampu ini tidak dapat menghasilkan cahaya yang terkonsentrasi, sehingga tidak cocok untuk pencahayaan yang intens. Lampu halogen adalah jenis lampu yang sering digunakan untuk pencahayaan pentas. Lampu ini memiliki kelebihan utama yaitu energi yang dikonsumsi sangat rendah, sehingga mengurangi biaya listrik. Namun, lampu ini menghasilkan panas yang sangat tinggi, sehingga harus dijaga dengan hati-hati agar tidak membahayakan orang yang berada di sekitarnya. Lampu berpendingin udara adalah salah satu jenis lampu yang paling populer untuk pencahayaan pentas. Lampu ini memiliki kelebihan utama yaitu energi yang dikonsumsi sangat rendah, sehingga mengurangi biaya listrik. Kelebihan lainnya adalah bahwa lampu ini menghasilkan cahaya yang terkonsentrasi, sehingga cocok untuk pencahayaan yang intens. Lampu tungsten adalah jenis lampu yang paling umum digunakan untuk pencahayaan pentas. Kelebihan utama dari lampu ini adalah tingkat kecerahan yang tinggi dan konsumsi daya yang rendah. Namun, lampu ini menghasilkan panas yang sangat tinggi, sehingga harus dijaga dengan hati-hati agar tidak membahayakan orang yang berada di sekitarnya. Lampu LED adalah jenis lampu yang sedang populer digunakan untuk pencahayaan pentas. Kelebihan utama dari lampu ini adalah tingkat kecerahan yang tinggi, konsumsi daya yang rendah, dan tingkat panas yang rendah. Namun, lampu ini tidak dapat menghasilkan cahaya yang terkonsentrasi, sehingga tidak cocok untuk pencahayaan yang intens. Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis lampu, Anda dapat menentukan jenis lampu yang paling sesuai untuk menata lampu di atas pentas. Hal ini akan membantu Anda menciptakan cahaya yang diinginkan dan membuat pengalaman penonton semakin menyenangkan. 2. Menempatkan lampu di area pentas yang tepat. Penataan lampu di atas pentas merupakan salah satu aspek penting dalam penciptaan suasana yang sempurna di pentas. Ini dapat membantu membuat audiens merasa terkesan dengan apa yang sedang mereka lihat, dan dapat membuat pengalaman mereka lebih menarik dan menyenangkan. Dengan demikian, penempatan lampu yang tepat adalah salah satu kunci untuk memastikan bahwa acara berjalan lancar. Untuk menempatkan lampu di area pentas yang tepat, pertama-tama penting untuk memastikan bahwa lampu yang dipilih cocok dengan jenis acara yang akan diadakan. Ini akan membantu menentukan jenis pencahayaan yang tepat untuk acara tersebut. Hal ini juga penting untuk memastikan bahwa lampu yang dipilih dapat memberikan pencahayaan yang tepat untuk area pentas. Langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa lampu yang dipilih memiliki kualitas yang baik. Ini penting untuk memastikan bahwa lampu dapat memberikan pencahayaan yang konsisten dan terang sepanjang acara. Kualitas juga penting untuk memastikan bahwa lampu tidak akan mengalami kerusakan selama acara berlangsung. Setelah memilih lampu yang tepat, selanjutnya adalah menentukan letak lampu di atas pentas. Ini bisa mencakup menentukan berapa jarak yang harus ditempuh oleh lampu dari area pentas, dan juga pastikan bahwa lampu terletak di posisi yang tepat untuk memberikan pencahayaan yang tepat bagi audiens. Hal ini juga penting untuk memastikan bahwa lampu tidak akan mengganggu atau menyebabkan gangguan bagi para audiens. Ketika semua lampu telah dipasang, tahap terakhir adalah menguji setiap lampu untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan benar. Hal ini penting untuk memastikan bahwa lampu dapat memberikan pencahayaan yang tepat bagi audiens. Jika ada masalah dengan lampu, sebaiknya perbaiki atau ganti sebelum acara dimulai. Dengan mematuhi langkah-langkah ini, Anda dapat yakin bahwa lampu yang dipilih akan memberikan pencahayaan yang tepat bagi audiens. Ini akan membuat audiens merasa nyaman dan terkesan dengan apa yang mereka lihat, dan dapat membuat pengalaman mereka lebih menarik dan menyenangkan. Dengan demikian, dengan menempatkan lampu di area pentas yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa acara berjalan lancar tanpa gangguan. 3. Menyesuaikan ketinggian lampu. Menyesuaikan ketinggian lampu merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan ketika menata lampu di atas pentas. Ketinggian lampu harus disesuaikan dengan ketinggian yang sesuai untuk memastikan bahwa cahaya dapat menyinari seluruh pentas. Terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mengakibatkan cahaya yang kurang efektif dan tidak mencapai area yang diinginkan. Penting untuk memastikan bahwa lampu disesuaikan dengan tepat agar cahaya dapat menerangi secara merata. Untuk melakukan ini, ada beberapa cara yang dapat digunakan. Pertama, Anda harus menentukan berapa banyak lampu yang akan dipasang. Perlu diingat bahwa jumlah lampu yang Anda pasang akan mempengaruhi ketinggian yang diinginkan. Kedua, Anda harus menentukan dimana dan seberapa jauh lampu dari pentas. Ini bervariasi sesuai dengan jenis lampu yang Anda gunakan. Lampu yang lebih besar dan berat harus dipasang lebih jauh dari pentas, jadi Anda harus mempertimbangkan ukuran lampu yang akan Anda gunakan. Ketiga, Anda harus mengatur ketinggian lampu dengan tepat. Lampu harus disesuaikan dengan tepat agar cahaya dapat menerangi seluruh pentas secara merata. Ketinggian lampu dipengaruhi oleh jenis, ukuran, dan jumlah lampu yang akan dipasang. Dengan demikian, Anda harus memastikan bahwa ketinggian lampu telah disesuaikan dengan benar. Terakhir, Anda harus memastikan bahwa lampu dapat dikontrol dengan mudah. Ini penting agar Anda dapat dengan mudah mengatur intensitas cahaya yang diperlukan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kontroler dimmer atau switch. Dengan kontroler ini, Anda dapat dengan mudah mengatur cahaya sesuai dengan kebutuhan. Jadi, menyesuaikan ketinggian lampu adalah salah satu aspek penting yang harus diperhatikan ketika menata lampu di atas pentas. Ketinggian lampu harus disesuaikan dengan tepat agar cahaya dapat menerangi seluruh pentas secara merata. Untuk melakukan ini, Anda harus memastikan bahwa jumlah, ukuran, dan jenis lampu yang akan dipasang telah dipilih dengan benar, dan bahwa kontrol cahaya juga dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan kontroler dimmer atau switch. 4. Menyesuaikan warna lampu. Penataan lampu di atas pentas bisa dikatakan sebagai salah satu bagian penting dalam proses produksi acara. Penataan lampu yang tepat akan membantu meningkatkan penampilan dan produktivitas acara itu sendiri. Ketika menata lampu, ada 4 poin penting yang harus diingat. Pertama, pastikan untuk menggunakan jenis lampu yang tepat. Beberapa jenis lampu yang biasa dipakai di atas pentas adalah lampu LED, lampu par, lampu tungsten, dan lampu strobe. Pilih jenis lampu yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari acara. Kedua, pastikan jumlah lampu yang digunakan cukup untuk mencukupi kebutuhan. Jumlah ini harus disesuaikan dengan ukuran dan kondisi pentas yang akan dipakai. Ketiga, pastikan untuk menata lampu dengan benar. Lampu-lampu ini harus ditempatkan dengan benar agar cahaya yang diterima oleh penonton bisa optimal. Lampu juga harus diposisikan dengan benar agar proses produksi acara berjalan lancar. Terakhir, menyesuaikan warna lampu. Warna lampu harus dipilih dengan seksama agar cahaya yang dihasilkan bisa menyorot pentas dengan benar. Warna lampu juga bisa dipilih sesuai dengan tema acara. Secara keseluruhan, penataan lampu pentas yang benar sangat penting. Penataan yang tepat akan membantu meningkatkan penampilan dan hasil acara. Jangan lupa untuk memperhatikan poin-poin yang telah disebutkan di atas. 5. Menyesuaikan jumlah lampu yang dipasang. Penataan lampu di atas pentas adalah proses menempatkan lampu di pentas untuk menciptakan pencahayaan yang sempurna untuk acara. Proses ini membutuhkan pengetahuan dan keterampilan untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Salah satu aspek penting dari proses ini adalah menyesuaikan jumlah lampu yang dipasang. Ini berkontribusi pada pencahayaan yang tepat dan menghindari kelebihan cahaya atau kekurangan. Untuk mulai menyesuaikan jumlah lampu yang dipasang, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Pertama, ada luas pentas. Hal ini penting karena memungkinkan Anda untuk melihat berapa banyak lampu yang perlu dipasang untuk mencakup seluruh luas pentas. Kedua, ada kebutuhan pencahayaan. Ini berarti Anda harus menentukan berapa jumlah cahaya yang perlu dipasang di pentas. Terakhir, ada aspek estetika. Anda harus menyesuaikan jumlah lampu yang dipasang untuk menciptakan efek yang diinginkan. Setelah menetapkan beberapa faktor, Anda harus memilih jenis dan ukuran lampu yang sesuai. Banyak profesional menggunakan lampu halogen karena memiliki cakupan cahaya yang lebih lebar dan konsisten. Selain itu, lampu halogen juga memiliki intensitas cahaya yang tinggi. Namun, jenis lampu yang Anda gunakan juga bergantung pada jenis acara. Beberapa acara yang membutuhkan pencahayaan yang lebih tinggi mungkin memerlukan lampu yang lebih kuat. Setelah memilih jenis lampu, selanjutnya adalah menentukan lokasi dan jumlah lampu yang harus dipasang. Ini dimulai dengan melihat luas pentas dan menghitung berapa banyak lampu yang diperlukan untuk mencakup luasnya. Jika pentas kecil, Anda mungkin dapat menggunakan satu lampu. Jika pentas lebih besar, Anda mungkin memerlukan lebih banyak lampu. Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan berapa banyak cahaya yang diperlukan untuk mencapai kebutuhan pencahayaan yang diinginkan. Kemudian, Anda harus menentukan lokasi masing-masing lampu. Dapat menarik garis lurus di atas pentas untuk menentukan posisi masing-masing lampu. Lampu yang lebih terang ditempatkan di tengah pentas, sedangkan lampu yang lebih redup ditempatkan di samping. Anda harus memastikan bahwa tidak ada bagian pentas yang terlewatkan oleh cahaya. Terakhir, Anda harus menyesuaikan jumlah lampu yang dipasang untuk menciptakan efek yang diinginkan. Hal ini penting untuk diperhatikan karena akan memengaruhi nuansa dan atmosfer pentas. Untuk menciptakan efek yang diinginkan, Anda dapat menggunakan lampu yang berbeda-beda, seperti lampu spot, lampu flood, dan lampu lav. Anda juga dapat menggunakan warna lampu untuk menciptakan efek yang lebih dramatis. Dalam penataan lampu di atas pentas, menyesuaikan jumlah lampu yang dipasang adalah aspek penting. Ini membantu Anda mendapatkan pencahayaan yang tepat, memastikan tidak ada bagian pentas yang terlewatkan, dan menciptakan efek yang diinginkan. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, Anda dapat memastikan bahwa acara Anda akan berjalan lancar dan memuaskan. Pengertian tata lampu pentas teater. Foto UnsplashApa pengertian tata lampu pentas teater dan fungsinya?Tata lampu atau tata cahaya sangat dibutuhkan dalam pementasan teater. Terutama bila pertunjukan diadakan di dalam panggung yang besar. Pihak bagian tata lampu pada umumnya termasuk ke dalam bidang buku berjudul Seni Budaya Kelas XII yang ditulis Agus Budiman, sebuah karya seni teater diproduksi untuk disajikan kepada masyarakat penonton. Dalam penyajian seni teater dibutuhkan berbagai penyelenggara yang dapat mempermudah penyusunan acara, pengelolaan sumber daya, dan dalam lingkup bidang artistik terdiri dari orang-orang yang memiliki keahlian di bidangnya. Pembentukan kepanitiaan tergantung pada situasi dan kondisi yang penata dan kru artistik dalam pementasan biasanya terdiri dari manajer panggung, penata musik, penata panggung, penata rias busana, penata lampu, penata properti, dan pekerja panggung stage crew.Pengertian Tata Lampu Pentas Teater dan LainnyaMerujuk pada buku Seni Budaya Kelas X Semester 2 yang ditulis Zackaria Soetedja dkk., berikut adalah pengertian dari tata lampu dan unsur tata pementasan lampu atau tata cahaya dan efek pencahayaan adalah bagaimana pemberian pencahayaan pada panggung. Tata cahaya berfungsi sebagai penerang agar penonton dapat melihat panggung secara keseluruhan atau itu, tata lampu juga dapat memberi efek suasana adegan dan membangun atmosfer pementasan. Misalnya, ketika adegan tegang, intens, atau penuh kemarahan, penataan lampu pada panggung akan menggunakan kombinasi dominan berwarna tata lampu pentas teater. Foto UnsplashTata panggung adalah pengesetan dan pendekorasian panggung pementasan untuk mengungkapkan tempat, waktu, dan kejadian peristiwa pementasan. Biasanya, pada setiap pergantian babak dalam cerita dilakukan perubahan tata dan busana sangat penting sebagai penguat serta memperjelas karakter tokoh secara fisik, psikis, moral, maupun status pada tokoh yang berwatak tegas biasanya dirias dengan alis yang tebal. Atau pada tokoh yang memiliki sifat judes dan cerewet ditambahkan riasan tahi lalat di antara hidung dan mulut bagian pada pementasan berupa peralatan-peralatan yang dapat mendukung suasana latar panggung maupun pemain. Misalnya, tas, topi, cangklong, tongkat, gelas, piring, dan merupakan bagian cukup penting dalam pementasan karena berfungsi sebagai pengisi dan pembangun suasana pementasan. Musik yang digunakan dalam teater bisa berupa gending, lagu, suara, bunyi, maupun efek juga dapat membantu membangun emosi dalam pertunjukan. Misalnya pada adegan yang sedih atau nestapa, musik yang dimainkan cenderung mengalun-ngalun dan bernada ini berfungsi sebagai pemanfaatan teknologi seperti LCD, OHP, dan lain-lain untuk kebutuhan engineering atau penataan suara juga terbilang penting, terutama bagi penataan musik. Selain itu, apabila aktor menggunakan pengeras suara, petugas penata suara berperan untuk mengatur volume dan harmonisasi suara. 10 Trik Penataan Lampu Di Atas Pentas Agar Lebih Menarik – Halo Antrakasa friends, apa kabar? Sudahkah kalian pernah menghadiri sebuah pertunjukan musik atau teater yang memiliki penataan lampu yang menarik? Bagaimana rasanya? Ternyata penataan lampu di atas panggung bisa menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang kesuksesan sebuah acara. Oleh karena itu, kali ini kami akan membagikan 10 trik penataan lampu di atas pentas agar lebih menarik. Simak artikel ini sampai selesai ya! Daftar isi 1Trik Penataan Lampu Di Atas Pentas Agar Lebih Menarik1. Pilih Tipe Lampu yang Tepat2. Gunakan Lampu Berbentuk Unik3. Gunakan Lampu Panggung yang Berbeda-beda4. Buat Pola Cahaya yang Unik5. Gunakan Lampu sebagai Tata Cahaya6. Gunakan Lampu sebagai Pengganti Tirai atau Backdrop7. Perhatikan Ketinggian Lampu8. Sesuaikan Warna dengan Tema Acara9. Buat Transisi Cahaya yang Lancar10. Periksa Kondisi Lampu secara BerkalaKesimpulan 1. Pilih Tipe Lampu yang Tepat Sebelum menata lampu di atas pentas, pastikan Anda memilih jenis lampu yang tepat untuk acara yang akan diselenggarakan. Lampu bohlam biasa mungkin tidak terlalu menarik untuk acara konser musik, tetapi lampu LED yang dapat disesuaikan warnanya bisa menjadi pilihan yang lebih menarik. 2. Gunakan Lampu Berbentuk Unik Memilih lampu berbentuk unik seperti bola lampu atau lampu neon dapat menambahkan sentuhan artistik pada penampilan panggung. Sesuaikan dengan tema acara untuk mendapatkan efek yang lebih maksimal. 3. Gunakan Lampu Panggung yang Berbeda-beda Tidak harus semua lampu di atas pentas memiliki warna yang sama. Anda dapat mencoba mengombinasikan lampu berbeda warna atau tipe untuk menciptakan efek yang menarik dan berbeda-beda. 4. Buat Pola Cahaya yang Unik Dengan mengatur lampu menjadi bermacam-macam pola cahaya, Anda bisa menciptakan efek visual yang lebih menarik. Coba buat pola cahaya yang tidak terprediksi untuk menambahkan kesan kreatif dan artistik pada acara. 5. Gunakan Lampu sebagai Tata Cahaya Lampu di atas pentas juga bisa digunakan sebagai tata cahaya yang memperlihatkan detail dari penampilan panggung. Ketika menggunakan lampu sebagai tata cahaya, sesuaikan dengan keseluruhan tema acara. Jangan membuat lampu terlalu terang atau terlalu gelap. 6. Gunakan Lampu sebagai Pengganti Tirai atau Backdrop Jangan takut untuk menggunakan lampu sebagai pengganti tirai atau backdrop. Coba buat desain lampu yang terinspirasi dari latar belakang yang diinginkan. Hal ini bisa membuat panggung terlihat lebih minimalis dan modern. 7. Perhatikan Ketinggian Lampu Ketinggian lampu juga mempengaruhi efek yang dihasilkan. Lampu yang terlalu rendah dapat mengganggu pandangan pemirsa dan membuat mereka merasa tidak nyaman. Namun, lampu yang terlalu tinggi juga bisa membuat panggung terlihat kurang menarik. Perhatikan ketinggian lampu agar tepat dan sesuai dengan suasana acara. 8. Sesuaikan Warna dengan Tema Acara Warna lampu harus disesuaikan dengan tema acara. Misalnya, acara musik rock dapat menggunakan lampu merah dan hitam untuk menimbulkan kesan gelap dan keren. 9. Buat Transisi Cahaya yang Lancar Transisi antara pola cahaya harus diatur dengan baik agar lancar dan tidak terlihat kaku. Sebuah transisi cahaya yang lancar dapat menambah kemeriahan acara dan mempertajam kesan artistik dari penampilan panggung. 10. Periksa Kondisi Lampu secara Berkala Pastikan semua lampu yang digunakan dalam acara berfungsi dengan baik. Periksa kondisi lampu secara berkala untuk mengetahui apakah ada lampu yang rusak atau tidak menyala. Menganalisis dan memperbaiki lampu yang rusak dapat membantu Anda menampilkan penampilan panggung yang kualitasnya terjamin. Kesimpulan Memadukan berbagai trik penataan lampu di atas panggung dapat menciptakan efek visual yang menarik dan keren. Tidak sulit untuk mengatur lampu di atas pentas, cukup perhatikan tema acara dan buatlah desain yang menarik. Demikianlah informasi mengenai 10 Trik Penataan Lampu Di Atas Pentas Agar Lebih Menarik yang dapat Anda aplikasikan saat menggelar acara. Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi dan membantu Anda dalam menata lampu di atas pentas dengan lebih kreatif. Terima kasih telah membaca artikel ini, sampai jumpa di artikel menarik lainnya! Jangan lupa untuk membagikan artikel ini ke teman atau sosial media Anda agar dapat bermanfaat bagi banyak orang. [Satu exsplorasi. Untuk menghindari dari pertunjukan balackout’] Pernahkah menangani tontonan dengan penggalan nan cukup banyak? Satu siapa usai pementasan teater, koteng penonton berkata; nonton teater blackout’. Kenapa? Karena bagian dalam pergelaran itu sumir-pendek dan adegannya pas banyak. Sehingga pergantian adegan menjadi mengganggu. Hal serupa ini mesti disiasati. Untuk meninggalkan, seperti apa yang dikatakan pemirsa diatas nonton teater blackout’ Kerumahtanggaan panggung pertunjukan, salah satu molekul artistik adalah lighting. Dengan lighting semua bisa dilihat dan semua bisa diamati [visibilitas]. Lighting dan setting menjadi sebuah kebutuhan bakal mendapatkan ekspresi okuler, kekuatan menunjang tontonan menjadi baik. Seorang Lighting Disainer [LD] perlu memikirkan seperti barang apa visual yang akan dibuat? Nan tentunya senada dengan putaran dan Lagi buat menjaga kesinambungan babak berjalan. Misalkan transisi Que, eksodus titik api, perlintasan putaran dengan adegan selanjutnya ataupun pertukaran babak. Buat menjaga cak agar alur tontonan terasa pas. Maka diperlukan exsplorasi, bakal mendapatkan kemungkinan-kemungkinan pilihan ekspresi. Enggak menutup kebolehjadian memanfaatkan dengan segala yang ada di panggung, juga boleh mengkombinasikan setting dengan ciklorama [back drop]. Berikut lengkap foto dan video Rajah dan representasi Graha Bhakti Budaya. Judul ;TitikTerang [sidang rakyat dimulai]. Prod Satu Merah Panggung. Naskah/Strd Ratna Sarumpaet. LightAzis Dyink Kawin seting & ciklorama [back drop] Graha Bhakti Budaya [Cak regu]. Tajuk Horas Amang. Prod Teater Armada. Naskah/Strd Ibas Aragi. Light Azis Dyink Graha Bhakti Budaya [TIM]. Judul Mastodon dan Penis Kondor. Prod Bengkel Teater Rendra. Std Ken Zuraida. Arts Aidil Usman. Light Azis Dyink Ekplorasi siluet & video proyektor Gedung Kesenian Jakarta. Judul Kenapa Ryan Berubah. Prod Pekcho Teater. Light Azis Dyink. Foto dok. Pekcho Teater Osean [TIM]. Judul Lutung Kasarung. Std. Didi Petet. Arts&Foto Erman Soelaeman. Light Azis Dyink. Ciputra Artpreneur. Judul Opera Pekasam. Prod Teater Koma. Std Nano Riantiarno. Art Taufan. Light Azis Dyink. Foto Riskindi Muhamad Suatu contoh mensiasati, untuk terhindar dari teater blackout’. Pergantian seting menjadi sebuah episode kurat menjadi nyawa pertunjukan, terang mengendalikan pementasan. Kesalahan pada cahaya seluruh penonton akan menjadi saksi. Terang yaitu energi berbentuk gelombang elektromaknetik nan kasat mata.[wik dari ki perspektif yang bebeda sendiri seniman scenografi mengatakan seri adalah pengungkap kesediaan. Dan Yuridiksi adalah wewenang nan didapatkan cak bagi menjalankan kewenangan tersebut [ Di intern satu pentas seni cahaya menjadi faktor penting disaat pertujukan itu berlantas. Cahaya menentukan visibilitas. Apa yang dilihat dan segala nan bisa diamati penonton ditentukan oleh sorot. Cuaca menentukan yang mana yang akan dilihat pirsawan. Yang mana nan lebih titik api dilihat pemirsa. Cahaya menjadi berkuasa. Yuridiksi yang dimaksud disini bukanlah pengaturan yang camar disebut makanya kaum revolusioner. Dalam pertunjukan teater/drama, cahaya menentukan jalannya pertunjukan, mengatur alur dari pemirsa hadir hingga pertujukan berakhir. Dramatik dan jalannya putaran juga ditentukan maka itu cahaya, selain irama dan aktor tentunya. Bakal memulai suatu adegan apakah lambat atau cepat cahaya nan membentuk. Begitu pula untuk menutup bagian. Momen adegan sudah dibangun oleh aktor dan episode tersebut harusnya diakhiri dengan cepat [Black Out] tetapi cahaya tidak melakukan itu, maka penonton merasa dramatik yang sudah dibangun oleh aktor menjadi gaib atau dramatiknya terganggu. Untuk menjaga silsilah dramatik , dibutuhkan ketepatan cahaya. Bagaimana memulai dan bagaimana mengakhiri adegan. Dan warna-warna yang dapat menguatkan. Disini seri berkuasa. Yuridiksi sorot dilemahkan Sebelumnya perlu kita ketahui. Seorang lighting designer [LD] /lightingman’ disini [indonesia] sangat perlu, LD /’lighting man’ bukan sahaja misal penata terang tetapi juga memasang lampu dan berbarengan menjadi oprator untuk pertunjukan. Berikut beberapa contoh kekuasaan cahaya dilemahkan. Lighting man’ pemula Seorang LD /’lighting man’ pemula intern sebuah produksi teater amatir, teater sekolah camar kurang mendapatkan pendamping mumbung seniornya yang menjadi sutradara. Dalam kerja pemasangan lampu pelahap seniornya mengedit dan merubah rangka pengelolaan cahaya nan sudah dipikirkan LD /lighting man’. Karena kekuasaan senior maka keinginannya dipenuhi. Dengan keterbatasan jumlah lampu yang biasa kita jumpai, maka harus terserah yang dikorbankan. LD/Lighting man’ harus berpikir ulang supaya apa yang dikorbankan tidak mengganggu rancangan yang sudah disiapkan. Alias lampu yang dikorbankan lain lampu yang vital. Belaka pertibangan itu cangap sebun, dan mentah disadari detik pergelaran akan dimulai. Sutradara mengarahkan oprator Ketika pertunjukan berjalan Sutradara ikut mengarahkan sinkron operator kerjakan kehausan cahayanya. Hal itu adalah sebuah kesalahan. Sentralisasi operator akan terganggu dan mengakibatkan ketika pertujukan berjalan banyak terjadi kesalahan. Sutradara boleh mengingatkan insinyur lakukan pergantian putaran. Atau mengaplus tugas stage manager. Untuk kemauan-keinginan buram cerah harusnya disampaikan periode proses latihan. Atau menjadi koreksi nan dicatat. Perlu diingat cahaya menjadi atma tontonan, kirana mengendalikan pertunjukan. Kesalahan sreg terang seluruh pirsawan akan menjadi syahid. Maka ketika pergelaran berlangsung tulangtulangan kilat berakhir. Jikalau terserah koreksi masukkan dalam coretan. Pemahaman ini perlu diketahui kita bersama. LD/’Lighting man’ suntuk berwenang detik pergelaran, meskipun rendah kian durasi selama suatu setegah jam. Kontrol yang dimilikinya pun bukan pengaturan despotis. Tapi yuridiksi super’, karena jika melakukan kesalahan sewaktu mendapatkan hukuman. Presentasikan rancanganmu selawa mana tahu. Persiapkan, matangkan. Dalami mantra lighting dengan seksama, jadilah LD/’Lighting man’ nan sesungguhnya. Dia punya kuasa. Jangan jadi ’Lighting man’ sekarang cak semau besuk tiada. Salam buat teman-n antipoda Festival Teater Jakarta [FTJ]. Workshop Lighting di ATAP [sebuah gubahan] Seorang bapak scenografi indonesia dengan dulu filosofis mengatakan, cahaya adalah, “Pengungkap kedatangan”. Cahaya tidak akan nampak sonder incaran yang diterangi, Onjek akan nampak setelah binar itu hadir. Keikhlasan kilauan di pangsa gelap tidak akan nampak, takdirnya tidak ada objek, unsur-partikel debu yang beterbangan. Hari pertama. Sesi 1 [siang] Mengenai sendang kilat. Suber terang dibagi dua. Alami dan sintetis. 1. Alami – Rawi – Bulan – Api 2. Buatan – Lilin – Lampu patra – Lampu busur elektrik. Dasar untuk menjadi lighting man’ [lighting designer]. lighting man’ harus berbeda sensitivitas melihat panah, dibandingkan dengan orang plong rata-rata. Orang awam melihat cahaya tetapi sebagai penerangan. Cahaya membuat terang. Sekiranya kita melihat cuaca di mileu, baik cahaya alami maupun seri imitasi, misalnya Surya terbit, siang musim, Bulan purnama alias wulan sabit, lilin atau api, bohlam neon ataupun bohlam marak. Seorang lighting man’ harus merefleksikan. Bagaimana suasana cahaya itu kalau dipindahkan ke atas panggung. Akan menggunakan lampu busur jenis apa namun? Dengan warna nomer berapa? Momen kirana alami, syamsu berasal menerangi kemudian siang, terlampau terendam dan menjadi malam. Gelap. Seorang ilmuwan Thomas Alva Edison mengatasi itu. Engkau membuat lilin batik menjadi binar. Perian 1879 Beliau menemukan lampu pijar, yang sebelumnya pun ia menemukan penggelora listrik. Kegunaan Cahaya – Kilap bak fungsinya, Setelah ditemukannya generator listrik dan lampu marak. Cahaya hadir bak fungsinya, menyoroti. Ruang-ruang yang liar menjadi cahaya ketika ada kilap. – cahaya untuk menonjolkan bahan. Jika cahaya yang mengenai incaran kian terang berpokok binar sekitarnya, maka target tersebut akan nampak menonjol dan bertambah fokus. – Cahaya menciptakan suasana. Dengan di temukannya jenis lensa dan bilang model lampu. Seorang lighting man’ bisa memanfaatkan untuk kreatifnya. Dengan menunggangi beberapa lampu busur dengan sudut yang berbeda, warna, intesitasnya lighting man’ dapat menciptakan suasana. Menghitung buku Sebelum kita start menghitung. Berikut contoh kasus yang terjadi. Pada festival Teater Jakarta bilang hari lalu, pertunjukan berlangsung di Teater Luwes Institut Kesenian Jakarta. Momen pertunjukan berjalan terjadi insiden dua kali senyap lampu. Dikarenakan gerendel nan digunakan cak bagi pertunjukan melebihi daya produksi daya yang tersedia di gedung itu. Seorang lighting man’ harus tahu berapa daya listrik yang dibutuhkan untuk pertunjukannya, bagi dicocokkan dengan resep listrik yang tersaji. Jika daya yang tersuguh di gedung bukan mencukupi, lighting man’ harus sudah mempunyai solusinya. Hal itu harus diketahui sebelum hari anju. Sehingga enggak terjadi kasus seperti di atas. Cak bagi mengerti berapa watt daya nan kamu butuhkan? Hitunglah seluruh daya lampu di light plot nan kamu bikin. Berikut rumus menghitung daya. Teradat diingat, listrik yang di pakai di Indonesia baik Genset atau PLN menggunakan tegangan elektrik 220 Volt. I = arus listrik [amper] V =tegangan listrik [volt] P = Power/Buku [watt] P = V x I [amper] P I = —– V Sebagai pola, Arus setrum sebuah kondominium terbentang 6 Amper. Bermakna rumah tersebut bisa menunggangi daya elektrik sebesar Watt. P = 220 V x 6 A = P = Watt Pengenalan Lampu busur Pangung – Jenis dan karakter seri lampu kancah – Mengatur aksesoris lampu panggung Sebaik-baiknya baca, lampu-medan-dan-kepribadian-cahayanya/ – Sudut cahaya dan efek bayangan nan ditimbulkan selengkapnya baca, – Fokus lampu /menodongkan bola lampu [overlaping dan tidak overlaping] Sesudah-sudahnya baca, – Three point lighting sebagai penataan idial, selengkapnya baca 4 Adat Sinar Sering Hadir di lampu Arena – Kesungguhan – Distribusi [arah/tesmak] – Corak – Gerakan [Perubahan] Perbedaan Sistem Instalasi Lampu Konvensional dan lampu LED Sistem instalasi lampu sah Sistem instalasi lampu LED Sesudah pelajar menerima materi di atas. Peserta dibagi menjadi empat kelompok, dan Masing-masing diberitugas lakukan menciptakan menjadikan sebuah pertunjukan 5 menit. Musikalisasi Puisi 2 kelompok, Pembacaan syair dan monolog. Masa Pertama. Sesi 2 [malam] Praktek materi yang diberikan di sesi 1. Setiap kelompok menyedang lampu konvensional dan lampu LED. Dengan model di atas panggung Hari kedua. Sesi 1 [siang] Menunggalkan gagasan individu menjadi gagasan kelompok. Sesi 2 [malam] Presentasi tontonan masing-masing kelompok. Evaluasi dan Soal jawab Perlu kita sadari bahwa internal sebuah pementasan, sinar yaitu zarah simpatisan. Selain ada artistik, musik dan kostum. Kreatifitas keempat parasan itu semua bertolak bersumber gagasan sutradara. Sehingga keempat rataan ubah bekerjasama. Enggak mengatur dirinya sendiri minus keterlibatan yang tak. Seperti yang terjadi malam itu. Koreksi Mas Jose Rizal Manua pada atraksi monolog Depressed’ yang dimainkan maka itu penulisnya, Ferry Nyoe . Aktor di bekas dalam suasana depresi saja cahaya latar belakang berkelip-kedip sehingga bukan menguatkan belaka mengganggu adegan. Pada kesempatan itu Sekali lagi di jelaskan bahwa, harus ketat memperalat rona terbit lampu LED, puas warna tertentu jika tentang kulit alias wajah justru negatif tekstur kulit pemain. Dan untuk mengatasi itu perlu ditambahkan cahaya dari lampu konvensional, terutama berpangkal arah depan.[ini kontan menjawab tanya dari dormyhead’] Warna LED akan kian baik untuk membangun suasana putaran, begitu apendiks masukan dari Zank Smooth. Lighting man’ dari Jakarta Pusat. Lega malam itu ketua Sengkuap, Karakter Kecil mengutarakan pengalamannya dan soal. Bagaimana ketika melakukan pementasan keliling dengan kondisi tempat dan fasilitas bohlam yang bukan sekelas, tetapi konsep pertunjukannya lain berubah? Dijelaskan bahwa, dengan menunggangi lampu yang berlainan kita boleh membuat pertujukan dengan konsep yang sama. Tetapi teradat karangan. Pertama apa yang menjadi konsep bawah Pertujukan itu? Hal itu nan harus di utamakan. Sehingga pementasan di tempat satu dengan tempat yang enggak secara visual bisa berbeda, tetapi secara konsep bukan berubah. Berbagi Cerita Asam garam Momen workshop itu berjalan mas Jose Rizal Manua juga menceritakan pengalaman mengenai kreatifitas panggungnya. Mas Jose Rizal Manua [JRM] menceritakan bagaimana proses kreatif nan di lakukan Pakde Roedjito. Pakde, begitulah panggilan akrab berasal petatar-murid dan mahasiswanya untuk bapak scenografi Indonesia itu. JRM menceritakan, ketika Bengkel Teater Rendra akan mementaskan naskah Nasyid Berjanji’. Pakde menangani berseni untuk pentas itu. Suatu periode Anda pergi ke Jogyakarta, tepatnya menuju ke pesisir Tengkuluk Tritis. Di sana seharian Kamu mengamati alam pesisir Destar Tritis berasal sebelum matahari berasal sampai surya terendam bahkan hingga lilin lebah. Peralihan umbul-umbul yang terjadi di pantai itu beliau amati dengan seksama. Ter-hormat, semuanya terbukti. Ketika hasil pengamatannya Beliau pindahkan ke atas panggung Kasidah Berjanji di Graha Bakti Bhudaya Taman Ismail Marzuki. Tata panggung dan tata kilap nan Beliau tangani menghasilkan pertunjukan nan luarbiasa. Sira juga menambahkam kubah-kubah hasil pengamatannya dari sebuah surau di daerah Kramat. Begitu JRM menceritakan. JRM bukan doang ibarat penyaksi pergelaran sekadar ia terlibat sederum dan membantu mewujudkan gagasan Pakde Roedjito kerumahtanggaan pentas itu. Mengenai Pakde Roedjito. Disini saya sisipkan sedikit asam garam, bagaimana Beliau memberi materi kuliah artistik. Ruang kuliah di sebuah panggung prosenium boncel. Di bawah gelanggang anda duduk dibangku dengan sebuah meja kerdil. Meja wadah kepunyaan pentas tentamen smester. Sementara itu mahasiswanya duduk di keramik yang berundak. Di atas meja terwalak segelas teh dan segelas air steril. Pakde Roedjito “Barang apa yang kalian tatap dengan segelas teh ini?” Mahasiswa 1 “Teh hangat!” 2 “Teh manis!” 3 “Segelas teh hangat!” 4 “Segelas teh hangat nan sudah hambar!” 5 “Teh tubruk!” Pakde Roedjito “Segelas teh! Betul. Jikalau diminum, manis, hangat dan enak. [gelas diangkatnya] Melihat ini, apa nan cak semau dipikiranmu? Kamu harus n kepunyaan tanya. Barangkali yang membawa teh ini kemari? Kebun teh ada di tungkai ancala. Ibi-ibu dengan tangannya memetik daun teh bermula pagi. Daun teh dikeringkan, dikemas. Sekarang sampai di sini! Kelihatannya yang memasak air panas? Mulai sejak mana gulanya? Berpunca semua pertanyaan itu Pakde tidak menanyakan jawaban satupun. Selepas tahun ajal. Hijau saya mengerti jawabannya. Apapun nan dihadirkan di atas panggung, sudah lalu melalui seleksi dan sanggup membawa teks dan sanggup menjadi “penanda.” Berikut pelajaran tak dari Beliau ketika berada disebuah konstruksi pertunjukan dengan palagan prosenium. Kita semua duduk di tapang penonton menghadap panggung. Panggung kosong belaka terletak perlengkapannya, back terban, wing/leg, dan border. Uwak Roedjito “Coba kamu lihat panggung nihil itu! Tatap, amati. Rasakan, apa rasanya?” Kami namun diam. Suatu dua anak adam berpandangan. Pakde Roedjito “Ada sudut yang “berbunyi”. Di sudut kancah mana yang “berbunyi”? Panggung bawah, panggung atas, depan atau birit?” Semua bungkam. Sesaat menjadi sepi. Pakde Roedjito “Sekiranya kamu menggantung plano. Akan digantung dimana? Cak agar kertas itu “berbunyi.” Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan itu, saya sejumlah kali melakukan pengamatan meluluk panggung hampa di masa yang berbeda. Di sini agak elusif dijabarkan, kecuali kita mengamalkan praktek langsung. Bahwa sebuah wadah kosong sreg setiap area-areanya mempunyai kekuatan empati yang berbeda. Semoga catatan dan narasi pengalaman ini berfaedah buat kita semua. Dan demikian tulisan Workshop Tata Cahaya yang diselenggarakan Interelasi Teater Jakarta Pusat [ATAP] puas Tanggal 24 dan 25 April 2022. Wasalam. Warna tidak akan terserah sonder pendar. Corak enggak akan ada sekiranya kita buta warna. Mata manusia mempunyai batang saraf untuk mengenali spektrum cahaya, kecerahan dan warna. Setiap warna mempunyai janjang gelombang cak cakupan yang berbeda. Lakukan mengukur panjang gelombang spektrum nur diukur dalam nanometer [seper sejuta meter] Kita dapat mengaram warna hanya pada panjang gelombang spektrum antara 400 – 750 nanometer. Jenjang gelombang radius terpendek yang dapat dilihat mata kita ialah antara 390 – 430 nanometer merupakan, warna violet. Di bawah violet atau dibawah 390 nanometer yaitu ultra violet [UV] dan kita lain bisa mematamatai dandan ultraviolet. Sedangkan tangga gelombang skop terpanjang yang boleh dilihat indra penglihatan ialah antara 720 – 750 nanometer merupakan, magenta. Di atas magenta ataupun diatas 750 nanometer yaitu inframerah. Dan juga kita tidak bisa melihat warna inframerah. Lebih jelasnya kita tatap rencana berikut. Jadi gelombang yang bisa dilihat oleh mata yakni semenjak violet [390 – 430 nanometer] setakat magenta [720 -750 nanometer]. Di bawah violet yaitu ultralembayung [UV] dan di atas magenta yaitu inframerah. Pada retina ain makhluk cak semau dua saraf, satu perseptif terhadap kesungguhan atau kecerahan. Dan yang satu sekali lagi kritis terhadap rona. Saraf warna mata kita tinggal perasa lega warna, pertama merah, berikutnya biru dan hijau. Sensitifitas mata menangkap tinggi rendahnya kecerahan mempengaruhi warna yang dilihat. Sekiranya saraf netra merajut sebagian besar intensitas invalid ataupun penglihatan pada malam waktu, maka kepekaan saraf mata kita merajut janjang gelombang antara plonco – spektakuler. Dan sensibilitas saraf rona merenda biru kehijauan. Seri bulan adalah pendar surya yang dipantulkan sehingga memiliki intensitas rendah. Nampaknya cahaya bulan memiliki warna biru. Karena alasan ini tradisi teater menuntut bakal menunjukan lilin lebah hari dengan kilat warna dramatis. Sebaliknya, plong tingkat cahaya nan tangga saraf alat penglihatan menjalin hierarki gelombang kurat merah dan hijau. Siang hari, cahaya matahari barwarna steril, nampaknya memiliki warna kekuningan [relasi berma dan hijau]. Warna putih pada sinar adalah pencampuran warna ahmar [R], hijau [G] dan biru [B]. Berbeda dengan warna pikmen. Pencampuran tersebut akan mengahasilkan corak hitam. Alterasi medan bahwa, sinar wulan bercat sensasional dan matahari berwarna kuning didasarkan plong jabaran di atas. Bukan tidak mungkin kamu sebagai LD [Lighting Designer] memiliki pilihan dandan sendiri lakukan pertunjukanmu. Karena perbedaan budaya dan kebiasaan pribadi. Maka persepsi penonton terhadap warna dan simbolisasi warna bisa berbeda. Agar uraian singkat ini boleh menguraikan dan membuat kita mengerti kenapa suasana malam itu identik dengan warna biru. Selamat berkarya. Selingan. Prinsip Fokus Lampu busur Panggung Prinsip cepat mewujudkan disain bohlam ke medan Setelah melalui proses latihan dan sumbang saran dengan Sutradara, Produksi, Penata Arena, Penata Kostum kembali Penata Musik. Tugas Penata cahaya membuat lighting plot. Mandu membuat lighting plot, baca juga. Awalnya lighting plot [bagan disain lampu busur wadah] dibuat diatas kertas. Dengan pertimbangan nan matang maka ditentukan posisi lampu, jenis dan macam lampu dan warnanya. Sampai mendapatkan lighting plot revisi buncit. Yang kemudian kita wujudkan di atas palagan Cek kebutuhan Sebelum lampu digantung, pastikan kebutuhan lampu busur yang akan dipakai sudah siap, tentunya dengan spesies dan keberagaman lampu yang akan digunakan. Periksa lampu apakah privat kondisi baik. Bohlam tidak mati, aksesoris lampu busur berfungsi halal. Jika suka-suka varietas ataupun tipe lampu yang dibutuhkan tidak ada taajul siapkan penggantinya. Juga siapkan kabel suplemen dan perkakas sambungan. Semua itu bermakna untuk kerja persiapan yang lebih cepat. 2. Menggantung bola lampu Menggantung lampu sesuai dengan lighting plot. Perhatikan ketika menggantung bola lampu, jangan sampai salah atau tertukar spesies dan tipenya. ?. Bagaimana dengan jarak antar lampu? ! . Untuk jarak bola lampu, ada disainer yang pilih-pilih dengan jarak antar lampu, hingga perlu memperalat meteran cak bagi menentukan posisi lampu busur satu dengan lampu busur yang lain dalam satu baten. Semata-mata cak semau disainer yang longgar dengan jarak antar lampu itu, ia pas menggunakan filingnya’ kemujaraban mengejar kederasan kerja. Biasanya patut menunggangi garis center, batas kiri dan had kanan panggung. Ketika bohlam digantung arahkan sekalian ke wilayah yang di tuju dan pastikan keamanannya, lubang frame warna mendekati ke atas. Beri sedikit longgar kabelnya supaya ketika fokus, lampu busur bisa pan’ [kanan-kiri] atau tilt’ [atas bawah] ?. Bilamana warna lampu dipasang?. ! . Ada disainer yang memasang dandan sesudah lampu difokus. Suka-suka juga disainer yang memasang rona bersamaan saat menggantung bola lampu ?. Kenapa berbeda? !. Pada dasarnya sama. Jika meledakkan warna sesudah lampu difokus, akan kian presisi. Hai ini sangat penting untuk disain bola lampu yang menonjolkan atak garis-garis cahaya, dan bola lampu yang menggunakan warna-warna rimbun. Dan jika memasang warna bersamaan ketika menggantung bohlam. Tentunya pekerjaan langkah akan lebih cepat. Karena waktu bakal persiapan biasanya singkat, terkadang kita harus memintal, cepat dalam persiapan dan radu kerumahtanggaan pemprograman. 3. Fokusing Ketika lampu sudah tersangkut dengan posisi ketinggian batten sesuai dengan rancangan yang dia buat. Kita tiba fokusing [menujukan cahanya] Siapkan tangga/skavolding beroda, sarung tangan dan ki akal untuk mengencangkan baut, kendati lampu tak begerak sesudah di fokus. Untuk mengerjakan fokusing kita memerlukan tiga ataupun empat orang yang membantu. Satu orang bikin menyalakan maupun mematikan bola lampu, satu atau dua orang mendorong tangga dan satu pula Tekhnisi nan fokusing di atas tangga. Satu orang nan fokusing harus luang bagaimana cara mengarahkan lampu, pan,tilt, spot , flood, memasang warna, memotong cahaya dengan iris, memasang gobo, khususnya untuk lampu profile / ERS buat lebih jelasnya baca, mengenal lampu busur Wadah dan karakter cahayanya Perlu diketahui kurat lampu busur palagan sering mempuyai fokus [hotspot] dan kewedanan cahaya [tulang beragangan 1A]. Titik api dan provinsi cahaya mempunyai intensitas semarak nan berbeda [lembaga 1B]. Gambar 1 A. Gambar 1B. Sekiranya kita akan mewujudkan area aktor dengan panah yang merata, kita harus mengarahkan kilap secara overlaping. Lihat perbedaan tulang beragangan 2 dan susuk 3. Lembaga 2. Fokus binar bukan overlaping. Pada gambar 2 Sekiranya aktor bersirkulasi dari kancah kiri ke panggung kanan, aktor akan melalui ruang gelap dan ruang terang. Berbeda dengan bentuk 3, fokus seri overlaping. Ruang-ruang gelap tidak suka-suka. Semua terisi kirana, sehingga aktor selalu berada di urat kayu terang. Fokusing Front light Rang 2. Cahaya tidak overlaping. Gambar 3. Cahaya overlaping Begitu juga lakukan fokusing lampu busur back light. Untuk mendapatkan cahaya yang merata fokusing dibuat overlaping.[bentuk 4] Gambar 4. Gambar 5. Tiga arah fokus kilauan terpandang samping. Gambar 6. Perwujudan nur di atas set panggung prosenium. Bagi lampu back light hindarkan cahaya keluar bekas depan atau hindarkan cahaya mengenai penonton. Demikian penjelasan ringkas. Bagaimana persiapan dan fokusing lampu palagan. Mudahmudahan bisa mengingatkan sekali lagi atau menggunung memaklumi apa yang sudah kita pahami, untuk teman-n partner LD dan yang akan menjadi LD [lighting Designer] atau yang tetarik dengan Penyelenggaraan Cahaya. Semoga panggung kita bertambah atma setelah pandemi covid 19 ini bubar. Lampiran foto aktivitas fokusing. 4 kebiasaan Pencahayaan besar perut hadir di Wadah Pencahayaan palagan lega setiap pertunjukan selalu membawa empat resan pencahayaannya. Sehingga takhlik suasana adegan sukma dan pertunjukan menjadi baik. Catur sifat pencahayaan itu – Intensitas – Distribusi – Warna – Gerakan/Perubahan Internal kata sandang sebelumnya [Prinsip Menata Lampu Teater] dijelaskan bagaimana pendirian mengatur lampu gelanggang dan membuat lighting plot. Untuk selanjutnya kita membuat programa adegan atau cue [bc Qiu]. Setelah lampu-lampu terbentang sesuai lighting plot, kita tiba ceck list lampu lega dimmer kontrol. Jika ada lampu yang belum menyala tentunya dicari apa penyebabnya, bohlam tenang, jek sambungan nan tidak pola ataupun ada ki kesulitan yang lain. Rangka tabulasi intalasi lampu; Semua bohlam sudah lalu menyala, kita berangkat membuat acara adegan. ?. Kenapa harus diprogram? ! . Karena, seandainya kita menunggangi lampu makin mulai sejak lima, kita akan kesulitan bakal menyemangati atau mematikan secara bersamaan. Karena bohlam dipasang secara tunggal satu canel suatu lampu. Kerjakan itu kita membutuhkan Counsole/dimer kontrol. Koteng Lighting Disainer sudah karuan memikirkan ataupun sudah merancang setiap cue adegan yang akan dibuat bagi pentasnya. Berikut adalah catur sifat sinar panggung tersebut lakukan menciptakan menjadikan kerangka cue adegan menjadi bertambah baik Empat Sifat Cahaya Panggung Intensitas. Ketekunan cahaya dapat mempengaruhi suasana hati [mood]. Dengan mengatur kebulatan hati dalam satu program kamu dapat membentuk suasana yang berbeda dari cue yang satu dengan cue yang lain. Dengan menata intensitas pula dia dapat membidikkan pikiran pemirsa. Dibagian mana dan barang apa nan akan kamu suguhkan lakukan penonton. ? . Kenapa? ! . Karena, di atas panggung binar nan lebih sinar akan menjadi lebih titik api. Tetapi bukan tidak mungkin, dengan cahaya suatu sisi pada suatu objek dapat juga menarik perasaan dan mejadi titik api, misalnya; satu alamat hanya diberi kurat back light belaka atau top light saja. Distrbusi. Sisi [sudut]. Arah cahaya nan tertuju pada objek nan diterangi. Barang apa yang terlihat maupun segala yang bisa dilihat makanya spektator bersumber satu korban, silam tergantung sreg darimana cuaca itu datang. Front light, Back light, Top light/Down light atau side light. Jika persilihan jihat cahaya itu terjadi, objek akan terlihat berubah secara mendasar. ? . Untuk jelasnya seperti apa? ! . Contohnya, sebuah benda alias aktor, diberi terang dari arah depan [front light], maka wajah dan badan putaran depan tampak jelas. Seandainya dengan incaran yang selevel diberi panah berpangkal arah bokong [back light] maka wajah dan jasad bagian depan nampak haram. Maka tampak makhluk yang mistirius. Sekiranya incaran diberi cahaya top light/Down light, maka terasa ada penekanan pada incaran. Dan takdirnya objek di serah kilat dari samping [side light], maka kelihatan sisi samping objek membentuk garis nan mengikuti rangka objek tersebut. Maka lampu busur side light dominan bagi lampu busur tari. [baca kembali, Hadirnya Bapak Pencahayaan Stanley McCandless’] Berikut penjelasan tambahan tetang ditribusi [arah] kirana dalam metode McCandless. Front light, cahaya berpokok depan bikin menerangi aktor supaya terlihat maka itu penonton. Jika satu lampu diarahkan lurus. Wajah aktor terlihat kondominium sedikit menggandeng. Akan lebih menarik seandainya lampu digeser ke sisi aktor. Banyangan yang dihasilkan melantangkan tampang aktor, sehingga aktor memiliki format Arah cahaya/sudut 45 drajat bayangan akan sekelas panjang dengan tangga tubuh aktor. Kalau pangkat bola lampu setolok dengan aktor maka aktor terlihat kondominium dan cerminan memanjang. Dan jika lampu berada di dasar akan menghasilkan tapilan nan tak wajar, tidak alami. Ketimbul bilyet banyangan tinggi di latar belakang. Lampu dengan posisi dibawah jarang digunakan, kecuali untuk efek tertentu. Front light Back light. Bola lampu back light akan meciptakan dimensi dan bisa memisahkan aktor dengan bidang belakangnya. Jika engkau ingin mewarnai keramik medan. Gunakan lampu back light. Itu makin baik dan tepat . Mungkin kamu pernah punya masalah, rona kostum setimbang dengan warna backdrop. Hal itu bisa diatasi dengan meragamkan kedua objek tersebut. Gunakan lampu latar ditambah lampu back light. Sudut bola lampu yang baik bakal back light 45 – 60 drajat. Jika lebih dari 60 drajat akan menjadi top light/down light. Jangan tengung-tenging kamu harus memperhatikan pantulan nan terjadi, intensitasnya dan warna pecah bohlam back light. Bagi meninggalkan refleksi bohlam back light mengenai dan membuat kasmaran spektator. Tentang pantulan/refleksi. Jika pertunjukkanmu memperalat proyektor bakal menyodorkan visual plong latar belakang. Beliau perlu memperhitungkan refleksi nan terjadi terutama bersumber lampu front light. Karena refleksi bohlam front light akan menyuramkan ketajaman gambar bermula proyektor. Sebelah refleksi cahaya; Side light. Digunakan intern wasilah dengan front light. Side light menjadi lampu utama. lampu side light dapat digunakan menjadi sumber motivasi, melintasi warna, intensitas dan sudutnya [cahaya termotivasi; Cahaya yang dimotivasi oleh sumur tententu, matahari, lampu ataupun api]. Side light menjadi lampu busur utama, itu adalah tehnik yang tinggal dramatis dan efektif. Berikut beberapa kamil arah pendar; Diagonal back light side light Back light down light/top light Tipe wadah dan Jihat lampunya Proscenium stage Arena Prosenium, pirsawan dari satu sisi. Ibarat sebuah kotak, salah satu sisinya dibuka bakal penonton. Sudut pencahayaannya [baca, Hadirnya Bapak Pencahayaan Stanley McCandless’] Thrust Stage. Wadah thrust, spektator berada di tiga sisi. Umumnya sudut pencahayaan makin tinggi [60 drajat] buat menjauhi kurat akan halnya penonton. Arah kirana lega panggung thrust nyaris sama dengan panggung arena. Fleksibilitas posisi lampu terdahulu dipanggung ini. Tulang beragangan Panggung thrust dan arah bohlam Ajang Stage. Palagan gelanggang, spektator dekat dengan pemain di catur sisi panggung. Sudut cahaya makin pendek dari Thrust stage. Fleksibilitas posisi lampu terdahulu dipanggung ini. Cahaya dari semua arah penonton. Vareasi sudut dan arah lalu bermakna untuk menidakkan suasana lever [mood]. Sudut dan jihat yakni penunjuk utama berpokok sumber cahaya termotivasi. Warna. WarnaAdalah keseleo satu bermula catur sifat utama lampu teater. sifat paling efektif untuk membuat dramatik dan meningkatkan suasana lever [mood]. Warna bisa lumat/sensasional, dekoratif, takhlik suasana, bisa dibuat simbolis maupun pragmatis. Kilat dapat menghidupkan fragmen, energi sinar dapat membuka, mencerahkan. Dengan menggunung rona pada aktor dan seting sehingga meningkatkan energi panggung. Dengan warna boleh menyampaikan perasaan/suasana hati. Corak Nur kondusif memunculkan suasana hal. Misalnya langit berwarna biru atau syamsu bercelup kuning. Dandan, sesuatu nan paling koplek. Warna mempunyai prinsip kesadaran asal, fisika corak, fisiologi, psikologi. Setiap objek benda mempunyai warna sendiri. Perlu diingat bahwa warna kurat mempengaruhi corak korban. Dan faktor tertentu ataupun cara tertentu dapat mempengaruhi cara kita melihat warna. Cahaya selalu berwarna meskipun lampu busur itu polos. Dan warna tidak akan ada tanpa cahaya. Kurat mengungkap kehadiran [Roedjito, pakar scenografi]. Reseptor mata hamba allah minimum labil watak terhadap tiga gelombang elektronik warna, merah , baru dan biru.[RGB]. Kekeluargaan ke tiga corak ini akan menghasilkan rona putih. Perlu diketahui rona primer lega cahaya farik dengan rona primer pada pigmen. Warna primer sinar; ahmar [R], hijau [G], biru [B]. Warna primer pigmen; merah [R], biru [B], kuning[Y], Jika corak primer cerah dicampur akan menghasilkan warna lugu. Corak primer pigmen seandainya dicampurkan menghasilkan warna hitam. Operasi/Perubahan Gerakan yang dimaksud disini menghampari – Kampanye berusul arah [kacamata] mana cahaya itu datang – Perubahan intensitas [perubahan terang ataupun redupnya cahaya] – Pergantian corak [perubahan suasana kejadian, transisi suasana hati/mood] – Fade in atau fade out [menunukan berlahan maupun nyenyat berlahan] – Transisi satu cue ke cue yan bukan. Itu juga satu gerakan. – Perubahan fokus plong putaran [fokus di kewedanan kanan berubah menjadi titik api di kewedanan kiri] – Perubahan komposisi pendar di panggung Sendiri Lighting Designer teradat mengenali dan mengerti empat sifat di atas. Sehingga Disain tata cahaya yang dibuatnya baik, dan pentas pertunjukkannya sekali lagi menjadi dahulu baik. Buatlah panggungmu menjadi lebih hidup. Stenley McCandless dengan metodenya mengubah masa depan tatacahaya dengan pintasan Sreg awalnya tatacahaya [pencahayaan] diserahkan kepada pimpinan panggung [stage manager], pengerjaanya membutuhkan tekhnisi listrik yang tidak sedikit. Dan hasil pencahayaannya hanya menyinari pemain [aktor] dan set dekor [artistik]. Memang puas tahun itu tatacahaya palagan hannya sebagai penerangan bagi menerngi aktor dan set dekor. Hal itu sepadan dengan apa yang terjadi sejumlah waktu lalu dalam festival teater disini. Sering muncul istilah aster’ [sumber akar panah, bisa dilihat oleh alat penglihatan dan jelas di kamera]. ?. Apakah itu bukan sepan ! . Dalam pentas teater, tari kembali nada, tatacahaya bukan hanya sebagai penerangan. Tetapi bisa makin berpunca itu, bakal memperjelas ekspresi pemain sandiwara, buat menciptakan menjadikan suasana hati [mood] adegan ataupun membuat sebuah ruang. ? . Bagaimana untuk menciptakan menjadikan itu? ! . Mari sama-sama kita pelajari mantra yang diberikan maka itu bapak pencahayaan Stenley McCandless Stenly McCandless yaitu bapak desain pencahayaan, dengan metodenya yang terkenal Metode McCandless’. Kehadirannya merubah penataan cahaya panggung dari era sebelumnya. Peristiwa itu menggesakan kreatif para pegiat Tata cahaya panggung. Metode McCandless membagi distrik akting memjadi beberapa provinsi yang bertambah sempit. Panggung dibagi menjadi enam atau sembilan area [Gmb. 1]. Pada setiap provinsi mendapatkan dua arah cahaya mulai sejak depan [front light] dengan posisi nan berlawanan dengan ki perspektif 45 derajat.[Gbm. 2] Kacamata 45 derajat dipilih karena sudut itu paling alami bikin arah seri dari depan. Tulang beragangan. 1Kewedanan panggung A. Panggung dibagi menjadi heksa- area. B. Arena dibagi menjadi sembilan area Gambar. 2 Tesmak 45 derajat lega lampu depan [front light] Tulangtulangan 3. Di bawah ini merupakan aplikasi sudut 45 derajat ke panggung. Sisi cahaya berpunca depan [front light] bagi area gelanggang. Sudut 45 derajat tetap meskipun pada provinsi tertentu tidak transendental ?. Bakal front light apakah harus dengan dua bohlam? ! . Begitu metode McCandless. Dengan dua bohlam dari depan [ front light ], Cahaya lampu yang suatu akan ki menenangkan amarah banyangan dari lampu busur nan enggak. Dan jika dia membedakan intensitas atau corak lampu busur seperti pada [Gmb. 4] beliau dapat mewujudkan seleksian untuk menandakan waktu kejadian. misalkan untuk pagi hari rona hangat bertambah terang dari warna dingin. Dan kerjakan menandakan siang hari kedua warna dibuat terang. Sementara itu buat merepresentasi lilin batik hari, warna dingin kian terang berpokok rona hangat. Rencana. 4 ? . Bukannya dengan cahaya dari depan hanya membuat pemain sandiwara terbantah flat/datar? ! . Betul. Kilap front light saja membentuk anak ningrat terlihat berdekatan pada set/back groundnya, maka perlu di tambahkan satu arah cahaya sekali lagi dari belakang, back light [Gmb,5]. Menjadi tiga bintik sumber semarak [Three point lighting]. Sehingga pemain terlihat utuh tiga ukuran. Atau mungkin namun anda menambahkan arah cahaya dari tesmak yang berbeda. Metode McCandless memungkinkan itu. [ Misalnya anda mengganti arah back light dengan back diagonal light, cahaya dari bokong diagonal atau menambahkan cahaya berpokok saping [side light] buat mendapatkan bilyet yang kamu inginkan. Rangka 5. Tiga titik sumber cuaca [three point lighting] Rangka. 6 Berikut tambahan jawaban diatas; Dengan front light dua lampu sira dapat membuat program untuk suasana siang atau malam dengan lampu busur nan sama. Kelongkong cara mengatur transisi intensitas bohlam. Misalnya lampu ke satu kirana terang dengan warna hangat, intensitasnya bergerak jatuh berlahan. Sedangkan bola lampu ke dua dengan warna anyep intensitasnya mengalir naik berlahan internal waktu bersamaan. Pergerakan ketekunan dan warna itu memberi kesan kepada pemirsa bahwa perian sudah lalu gelesot. Sehingga suasana siang berubah menjadi suasana lilin lebah. [Gmb. 4] ? . Setelah sedikit tahu Metode McCandless, berarti kita membutuhkan lampu cukup banyak? ! . Ya. Itu menjadi problem buat kita. Belaka banyak penata cahaya/lighting designer [LD] mengendalikan problemnya koteng. Banyak lagi LD tidak menerapkan metode McCandless. Khususnya untuk penggunaan bohlam front light ini. Tambahan tentang bapak desain tatacahayaan Stanley McCandless tidak hanya tertarik pada sebelah berseni dari desain tata cahaya, tetapi kamu juga berkontribusi pada teknis seni. Ia meracang perkakas lampu panggung dengan penggunaan reflektor ellipsoidal [ERS. Ellipsoidal Reflektor Spotlight]. McCandless koteng arsitek, guru di sekolah seni dan konsultan tatacahaya. McCandless berkarya dengan Kirk bikin mendesain ERS mula-mula, Century Leko. Ini menandai era baru kerjakan perlengkapan tata cahayaan panggung. Lampu dengan seri yang keras, cahaya bisa dibentuk kotak dengan tambahan shutter, lubang kerjakan memasang iris dan gobo. Baca pula adapun lampu ERS Demikian adv minim tentang Metode McCandless, metode berpokok kiai desain tatacahayaan. Mudah-mudahan menambah pengetahuan kita akan halnya pencahayaan wadah dan bisa kita terapkan lega pentas ajang kita.. Panggung teater adalah tempat bakal melakukan pementasan. Lega awalnya tontonan itu dimainkan dimana sekadar, di pelataran flat, halaman pura, petak lapang dan pendopo untuk tontonan indor. Itu asalmula panggung pertunjukan yang terjadi di sini [Indonesia] hal itu tidak jauh berlainan dengan apa nan terjadi di Yunani, nan kemudian berkembang menjadi panggung-panggung modern seperti yang kita kenal sekarang. Berikut jenis Panggung-palagan itu Gelanggang Proscenium Ajang Proscenium yakni panggung konvensinal yang banyak kita jumpai sreg gedung-gedung pementasan kita. Pada panggung ini pirsawan berada disatu sisi. Jika diibaratkan kancah itu sebuah kubus, pemirsa berada lega dinding ke empat yang jihat dindingnya dibuka. Presentasi sreg palagan proscenium terasa lebih sahih. Semua perabot pertunjukan, set, properti, lighting dll, bisa disembunyikan dari pandangan pemirsa. Rukyat spektator bisa diatur dan dibatasi mana yang boleh dilihat dan mana yang tak boleh terlihat oleh pemirsa. Panggung Proscenium Panggung Proscenium dan Aksesorisnya ; Orkestra roda Tempat pemusik. Jika gedung itu dibangun khusus untuk konstruksi pertunjukan, biasanya lantai orkestra sepeda dapat diturunkan. Apron Palagan yang terletak di depan layar utama di depan lis proscenium Tormentor Pembatas samping/wing [leg] yang paling depan. Rata-rata bakal Teaser Pewatas atas [border] yang paling depan. Biasanya untuk memendekan alias meninggikan bingkai proscenium Grand Curtain Layar utama Border Pembatas atas. Galibnya dibuat dari kain dengan warna hitam, bagi menutupi lampu dan battennya. Sekali lagi cak bagi mengerudungi seting medan yang disimpan di atas [fly galery] Leg/wing Pembatas samping. Seremonial dibuat berbunga kain dengan rona hitam Fly Galery Ruang di atas tempat. Ira bakal menyimpan seting/dekor pertunjukan. Tetapi tidak semua gedung pergelaran punya fly galery Backdrop / Cyclorama Layar pembatas panggung pantat. Biasanya backdrop cuma menggunakan kain satu warna atau lukisan osean. Cyclorama, menunggangi cemping satu warna kilat dan dengan nur [lampu busur Cyc] bagi menciptakan menjadikan panorama yang dapat berubah. Adendum istilah bakal panggung proscenium Asbestos /fire curtain Layar tahan api. Biasanya di tempatkan di belakang bingkai proscenium Portal proscenium Sebuah bingkai ornamental yang dirancang bikin produksi tertentu. Lazimnya digantung dibagian atas pigura proscenium Falseproscenium Bingkai proscenium yang dibuat bikin mengurangi bukaan proscenium alias mengingkari bentuk proscenium Untuk Arena Proscenium, coba amati, lihat berpunca geta penonton ketika pangung itu nol. Aura jihat panggung kanan akan terasa berlainan dibandingkan sisi panggung kiri. Berikut kewedanan tempat proscenium. Daerah panggung proscenium A. Panggung dibagi menjadi 6 area. B. Kancah dibagi menjadi 9 area. 1. Downstage Right 2. Downstage Center 3. Downstage left 4. Centerstage right. 5. Center stage. 6. Centerstage left 7. Upstage right. 8. Upstage center. 9. Upstage left. Bakal pemberian nomer area enggak ada ketetapan. silahkan tiba dari dasar maupun mulai sejak atas, menurut sifat doang. Panggung Thrust Pada panggung thrust penonton berada di tiga arah. Ajang ini menjorok ke pirsawan sebagai halnya area apron nan diperluas hingga jarak anak ningrat dan penonton menjadi lebih dekat. Pada gelanggang thrust set/dekor dibangun menjadi babak sisi dinding ke empat. Bekas Thrust Arena Tempat Pada bekas tempat penonton mengelilingi wilayah panggung, sehingga set/dekor tidak mungkin dibangun. Panggung arena ini ialah panggung yang paling demokratis. Setiap penonton dari empat sisi memiliki nasib baik yang sekelas cak bagi menikmati apa yang terjadi di atas panggung. Hal ini menjadi tantangan kepada penata lampu busur, dan semua penata lega satu atraksi di panggung arena tertera anak ningrat dan sutradara. Palagan arena, medan yang akrap dan dempang antara pemain dengan penontonnya. Ajang Kancah Black Box Black box merupakan panggung variabel. Mempunyai banyak kelebihan. Satu rubrik yang biasanya bercat hitam, Pada ruang tersebut rang panggung dan area penonton bisa diatur sesuai kebutuhannya. Black box / Panggung plastis menawarkan banyak kemungkinan untuk berekperimen. Bentuk teaternya, lighting, berseni. Panggung bisa dibuat Proscenium, Arena dengan penonton gelintar. Thrust, dengan arena pemirsa tiga sisi [ leter U] ataupun dua sisi, atau ajang dibuat multi fokus. Semata-mata kekurangannya, black box memusat kecil sehingga produktivitas pirsawan cacat dan bikin merubah panggung dan negeri penontonnya membutuhkan waktu dan tenaga Pada Black box ajang boleh di atur sesuai yang diinginkan. Berikut bilang contohnya A. Panggung Proscenium B. Ajang Thrust Penonton di tiga arah C. Panggung Palagan Pemirsa di empat sisi D. Panggung arena Penonton di dua sisi bersemuka Black box biasanya memadai contoh untuk fasilitas batten lampunya, buat menggantung bohlam semenjak posisi depan, dari belakang, atas wadah, saping. Sehingga sepan memungkinkan untuk memasang lampu dimana sekadar. Demikianlah tentang jenis palagan teater dengan beberapa penjelasan dan keterangannya. Jika ada kekliruan dan kesuntukan silahkan dikoreksi. Semoga penting, dan engkau boleh memintal panggung yang tepat untuk karyamu. Kaca adalah dasar sebuah lensa. Jika cahaya melangkaui kaca cahaya akan dibiaskan [dibengkokkan]. Semua bola lampu panggung maju mengunakan Reflektor dan Lensa. ?. Apa kegunaan Reflektor dan suryakanta pada bohlam gelanggang. ! . Reflektor, bikin meningkatkan efesiensi perigi cahaya. Bohlam dengan menggunakan reflektor binar yang dihasilkan menjadi lebih terang. Lensa, bakal mengumpulkan dan mengincarkan ulang seri berpunca sumbernya. Reflektor sreg awalnya mengunakan kaca eksemplar. Pada tahun 1950an baru dibuat mengunakan besi ringan nan dilapisi bahan reflektif, disebut alzak. Plong perkembangannya reflektor dibuat dari beling dilapisi dichroik. Reflektor dichroik bisa dirancang tembus semarak ultraviolet dan inframerah sehingga mengurangi panas intern torak lampu busur. Rencana di bawah ini contoh Reflektor dichroik Ada tiga model Reflektor pada lampu panggung. Parabolic Spherical Ellipsoidal Berikut jenis reflektor dan arah cahaya nan dipantulkan. 1. Reflektor Parabolic Reflektor Parabolic menghasilkan sinar yang keras. Cahaya yang mengarah ke reflektor parabolic dipantulkan sejajar dan paralel. Sehingga menghasilkan cuaca yang kurat. Reflektor ini digunakan lega lampu PAR.[Parabolic Aluminised Reflector] Reflektor ini menyatu dengan bohlamnya. 2. Reflektor Spherical [bulat] Reflektor spherical, cahaya yang mendekati ke reflektor dipantulkan kembali kearah dimana titik nur mulai sejak. Reflektor ini digunakan lega bohlam Fresnel dan lampu busur Daluang-convex. 3. Reflektor Ellipsoidal Reflektor Ellipsoidal berbentuk setengah ellipsoid, reflektor ini minimal efesien dibandingkan reflektor bola lampu pangung yang tidak, memiliki dua titik titik api. Tutul titik api mula-mula mampu dekat dengan reflektor, yaitu titik sumber semarak. Titik fokus kedua yakni noktah fokus cahaya pantulan yang berintegrasi dengan cahaya dari sumbernya sehingga cahaya memusat di tutul ini. Reflektor ini digunakan plong bola lampu Ellipsoidal [lampu profile / lekolite.] Dan yang perlu di ingat bagi reflektor ellipsoidal, kilap yang berada di atas akan dipantulkan ke bawah begitupun sebaliknya cahaya nan gemuk di radiks akan dipantulkan ke atas. ? . Bagaimana kalau memasang gobo menyungsang? ! . Takdirnya kamu meledakkan gobo terbalik itu betul, cahaya gobo yang dihasilkan akan norma. seperti gambar dibawah ini 4. Reflektor CyC/flood Reflektor untuk lampu busur CyC. Reflektornya lebih sederhana. Terbuat terbit plat logam dengan permukaan mengombak/ tidak rata. Hal itu signifikan untuk memecah semarak nan datang. Contoh dua model reflektor CyC A. Cahaya yang di hasilkan simetris B. Cahaya yang di hasilkan asimetris. Reflektor ini bertambah sepakat untuk menyuluhi cyclorama/ back jatuh. Jenis-Jenis Kanta Pada Bohlam Panggung Beling yaitu pangkal sebuah lensa. Jika cahaya melangkahi kaca cahaya akan dibiaskan [dibengkokkan]. Tulang beragangan dibawah ini adalah pembiasan oleh lensa kaca Hukum pembiasan menyatakan Kilap saat menerobos alat angkut yang n kepunyaan kerapatan berbeda [udara – kaca] cahaya akan di bengkokkan, kemudian menembus literal searah cahaya itu datang. Tiga Tipe Suryakanta Dasar Convex, Concave , Jeluang-convex Kanta Plano-Convex Suryakanta plano-covex n kepunyaan dua sebelah permukaan yang berbeda. Suatu jihat permukaannya datar dan sisi parasan yang tak lekuk. Lensa digunakan bagi mengincarkan cuaca yang menyebar dari reflektor maupun berpokok sumbernya yang di pusatkan menjadi cahaya yang kilat. Pada rajah ini sorot melangkaui lensa cembung [plano-convex] akan di bengkokkan tegak lurus, begitupun sebaliknya detik lensa kolong [plano-convex] berbintang terang cahaya tegak lurus cahaya tersebut akan dibengkokkan tegak harfiah. Lensa fesnel Kanta fesnel berasal dari lensa plano-convex yang dikembangkan buat mengurang berat dan kebolehjadian retak karena panas yang berlebihan. Dengan cara, lensa plano-convex dipotong mengurangi ketebalannya. Suryakanta fresnel bidang rata dengan deretan gelombang yang buntak. Cahaya yang melaluinya akan dibiaskan oleh deretan gelombang itu sehingga membuat cahaya menjadi halus dan halus Contoh Lensa fresnel Bohlam Par Untul lampu Par Reflektor dan lensanya menyatu bersama bohlamnya. Berikut Contoh bola lampu Lampu Par 64 dengan beberapa tipe ACL [ Air Craft Landing ] Wide Super Wide Semoga dengan artikel ini kita bisa lebih memahami. Bahwa lampu busur ajang itu mempunyai karakter cahaya yang berbeda. Setiap macam lampu menghasilkan sorot yang berbeda karena reflektor dan lensanya. Mari pelajari lampu busur panggung kian dalam. Mari! Tata lampu pertunjukanmu dengan apik. Detik satu pertunjukan dipersiapkan set sudah dibangun di atas kancah, alias mungkin juga pertujukan itu hanya menggunakan panggung hampa. Tetapi pencahayaan akan konsisten mempersiapkan kerjakan mengemas pertunjukannya. Tontonan teater/sandiwara tidak akan amnesti dari penyajian suasana [mood] penggalan, ? Bagaimana menghadirkan mood itu? ! ; Sebagai Penata Binar sira perlu mengenali khuluk cerah yang dihasilkan lampu-bola lampu panggung. Beberapa varietas bohlam bekas perlu dia amati perbedaan cahayanya, sehingga bisa mengidas tipe bohlam yang kamu butuhkan untuk membentuk disain cahayamu ? Apa saja jenis lampu medan itu? ! Ada bilang varietas lampu yang digunakan di tempat. Lampu Fresnel Lampu dengan suryakanta fresnel [diucapkan “frennel”], lensa yang ditemuka maka dari itu Augustin- Jean Fresnel [1788-1827]. Awalnya lensa fresnel dipakai untuk lampu busur mercusuar dan pertamakali digunakan dalam pencahayaan lampu bekas di intiha 1920-an. Berikut bagian-bagian lampu Fresnel dan contohnya Reflektor spherical. Lubang Jendela. Yoke. Bohlam Lampu Lensa Dudukan Frame filter/gel. Penyungkit pengatur spot/flood [bohlam&reflektor menyatu]. Posisi Flood. Posisi Spot Lampu Fresnel, cahaya yang dihasilkan rata dan lembut dengan batas sinar yang halus. Biasanya dipakai buat bohlam depan [wash], lampu area. Karakter cahayanya rata sehingga layak baik untuk membaurkan sela-sela gelap. Fokus/kaliber cahayanya lampu fresnel bisa diatur menjadi spot [di kecilkan] maupun flood [dilebarkan] dengan mekanisme sekrup alias slide. Jika pada posisi flood cahaya terlalu melebar, lampu fresnel dilengkapi dengan barn doors, [alat lampu untuk memotong kilat] Lampu PC [Daluang-Convex] Lampu dengan lensa [daluang-convex] Bola lampu PC umum di Eropa tetapi sulit terlihat di AS. Cahaya yang dihasilkan lebih tajam berusul fresnel dengan senggat cahaya lembut doang jelas. Aksesoris dan pengaturan fokus/diameter cahaya lampu PC sama dengan lampu busur fresnel. Perbedaannya sahaja sreg kanta yang digunakan. Bola lampu PC sering dipakai kerjakan lampu special [top light/down light, back light.] ? Apakah penggunaan lampu fresnel dan PC sebatas itu? ! Tentu hanya enggak, lampu Fresnel dan PC tidak menutup kebolehjadian untuk posisi- posisi nan lain. Sesuai dengan kreatifmu. Lampu busur Profile Profile Ellipsoidal Spot/Ellipsoidal Reflektor Spotlight [ERS] Kita sering menyebutnya Lampu Profile di Inggris menyebutnya Zoom Profile dan di AS lebih umum dengan menyebutnya Leko. Nama Leko di rebut pecah [Joseph Levy and Edward F. Kook] penemu lampu Leko Lampu Profile ada dua jenis 1. Bifocal Profile 2. Zoom Profile Bifocal Profile lampu dengan satu kanta dengan drajat / lebar binar yang tetap. Fokus cahaya bifocal profile cuma bisa di buat dua fokus, tajam dan kecil-kecil, dengan prinsip mencadangkan atau memundurkan tabung lensanya Berikut bagian-bagian lampu Profile/Ellipsoidal Reflektor Spotlight [ERS] dan contohnya Pegangan pelindung birit Bohlam lampu busur Dichroic glass berlapis metal atau reflektor ellipsoidal Bukaan & titik silang cahaya berpunca reflektor Shutter atas Slot gobo/sayat Dua lensa plano-convex. Penahan frame pengayak/gel. Tempat frame filter/gel Kontrol titik api lampu. Knob peredaran tabung lensa. Shutter bawah. Sekrup penahan focus. A. Philips Strand 19- ,26-, 36-, dan 50 derajat;, lampu busur 575 atau 750 watt. B. Altman Phoenix5-, 10-, 19-,26-, 36-, dan 50 derajat; bola lampu HPL 575 maupun 750 watt Bola lampu Profile / ERS menghasikan cahaya minimal mencolok diantara lampu-lampu kancah yang tidak, batas ketajaman cahayanya bisa diatur. Dengan pendirian mengeser lensanya. Lampu Profile/ERS ada bilang macam, dari 5 – 50 bahkan ada nan 90 derajat. Semakin besar derajat lampu busur tersebut semakin sintal cahaya nan dihasilkan. Kanta pada lampu ini bisa kita tukar sesuai drajat lampu busur yang kamu inginkan, dengan cara menggilir bumbung dan lensanya [lihat rang menukar lensa] Untuk lampu busur berpangkal arah depan [FOH- Front of the house] lebih cocok menggunakan bohlam ini. Pada lampu profile/ERS kita bisa memasang perlengkapan gobo atau Iris. Kilauan lampu profile/ERS boleh kita buram menjadi persegi, dengan menggunakan empat shutter yang terletak di keempat sisi bohlam. Menukar kanta [tabung lensa] Beber pengunci tabung kanta, kemudian [1] tabung lengser keatas dan [2] dorong kedepan. Menyela kilat dengan shutter Tarik shutter- dan geser ke atas maupun ke bawah, sesuai yang diinginkan. Shutter Perlengkapan tolok lampu profile. Digunakan buat memotong cahaya. Terdapat di keempat sisi lampu profile. Gobo Peranti tabahan lampu profile. Piringan hitam cendawan yang diukir [berlubang] deng Transendental yang beraneka macam. Gobo boleh dibuat sendiri mengunakan plat cendawan ataupun mengunakan plat aluminium yang kemudian dipasang pada holder gobo Iris Instrumen tambahan lampu profile. Digunakan kerjakan mengatur besar kecilnya diameter kilat. Contoh Iris Shutter dan Holder gobo Lampu Zoom Profile/Zoom Ellipsoidal Bohlam zoom profile, lampu dengan dua lensa keseleo satu lensanya menunggangi suryakanta bi-convec Berikut bagian-penggalan berpokok bola lampu zoom profile/zoom ellipsoidal dan contohnya 1. Baut untuk membuka bohlam 2. Bola lampu lampu 3. Slot gobo/iris 4. Mekanik penyesuaian lampu 5. Reflektor dichroic 6. Shutter 7. Lensa plano-convex 8. Lensa bi-convex Zoom ETC Source hingga 30 derajat atau25 hingga 50 busur 575- atau 750 watt Lampu zoom profile ini selaras dengan bola lampu profile / ERS tetapi pelecok satu lensanya menggunakan kanta biconvex sehingga mempunyai rentang sudut [mis Cantata 18/32, Selecon 32/50] 18/32 berarti panah bisa diatur dari drajat terkecil 18 hingga drajat terbesar 32. Cara mengaturnya dengan memaju dan memundurkan lensanya. Zoom profile adalah bohlam nan paling kecil baik buat memproyeksikan gobo. Teoretis gobo Lampu busur PAR 64 [PAR CAN] Lampu PAR adalah lampu reflektor parabolic [Parabolic Aluminised Reflector] PAR ditemukan oleh Clarence Birdseye. Seorang induk bala rahim PAR diperkenalkan di inggris pada 1968 dalam konser Rock & Roll Berikut babak-bagian lampu PAR 64 dan contohnya Soket lampu Kait pantat untuk membuka bohlam Yoke Tempat frame tapis/gel Penyekat cahaya Bohlam bola lampu PAR-64 1000 watt Bohlam Par adalah kelengkapan mandiri, reflektor lensa,dan pijarnya menyatu dalam satu unit. Cahaya nan dihasilkan kuat dan keras, batas panah cukup lembut dan berbentuk oval. Bentuk oval dari cahaya bohlam par boleh diarahkan dengan memutar bohlam lampu busur di dalam wadahnya. Bohlam bola lampu par sepan resistan nur dan sakit sehingga sering dipakai cak bagi palagan di luar rubrik. Semata-mata pada saat ini untuk mendapatkan bohlamnya sudah lalu mulai rumpil. Di persewaan penyewaan sekarang Parcan banyak diganti denga Par LED karena jauh lebih gemi energi dan memungkinkan bakal membentuk vareasi warna yang cukup banyak. Lampu Par 64 punya beberapa diversifikasi, CP60 [ Very Nerrow ], CP 61 [ Nerrow ], CP 62 [ medium ] dan ACL [ Air Craft Landing ]. ACL mempunyai cuaca ekstrem, lebih tajam dari CP60. Konseptual bola lampu Par Led Lampu Cylorama [CyC] Bohlam lakukan menerangi Cyclorama/backdrop. Biasanya menggunakan lampu Flood. Lampu dengan karakter panah sesuai dengan namanya flood [banjir] yang lebar dan luas. Selain itu, Striplight, bohlam yang terdiri tiga maupun empat lampu flood dengan 3 atau 4 chanel n domestik satu rangkaian. Striplight juga suka-suka yang menggunakan lampu Par 38 sebanyak 12 intern satu wasilah dengan 3 chanel. Kebutuhannya adalah menerangi cyclorama dengan rata. Berikut contoh bola lampu kerjakan cyclorama/back drop PhILIPs stRand LIghtIng PhILIPs seLecon stage LIghtIng coda300w500wSINGLE Time Square stage lighting Lampu Reflektor-Striplight dan Striplight R-38, 3 ataupun 4 chanel Bola lampu-lampu di atas sering kita jumpai di bangunan pertunjukan. Walaupun waktu ini ada beberapa keberagaman lampu busur diganti dengan lampu led. Dengan mengenal dan mengarifi karakter lampu-lampu tersebut ia akan lebih mudah menentukan sortiran lampu bakal disain tatacahaya mu. Selamat berkarya. Bagaimana Cara Penataan Lampu Di Atas Pentas – Bagaimana Cara Penataan Lampu Di Atas Pentas Pentas adalah tempat dimana para penyanyi, aktor, penari, atau pemusik melakukan pertunjukan di depan penonton. Pentas biasanya memiliki beberapa bagian, salah satunya adalah penataan lampu. Lampu adalah salah satu komponen penting dalam sebuah pertunjukan. Lampu menciptakan atmosfir dan membantu menciptakan suasana di pentas. Jika lampu ditata dengan benar, dapat meningkatkan kualitas pertunjukan. Penataan lampu di atas pentas sebenarnya cukup sederhana. Pertama-tama, Anda harus menentukan tipe lampu yang akan digunakan. Lampu biasanya terdiri dari lampu panggung, lampu sorot, dan lampu gantung. Lampu panggung biasanya digunakan untuk menyinari area pentas secara keseluruhan. Lampu sorot digunakan untuk menciptakan suasana yang lebih dramatis dan menekankan pada objek atau orang yang sedang bertindak. Sedangkan lampu gantung biasanya digunakan untuk memberikan sentuhan artistik. Setelah Anda menentukan tipe lampu yang akan digunakan, Anda harus menentukan letak lampu. Lampu harus ditempatkan dengan benar agar dapat menciptakan suasana yang tepat. Lampu harus ditempatkan di tempat yang tepat sehingga dapat menciptakan bayangan dan efek dramatis di pentas. Selanjutnya, Anda harus mengatur ketinggian lampu. Ketinggian lampu harus disesuaikan dengan tinggi orang yang sedang bertindak. Ketinggian lampu harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga cahaya lampu tidak menyilaukan mata para penonton. Terakhir, Anda harus mengatur intensitas dan warna lampu. Intensitas cahaya lampu harus disesuaikan dengan kondisi di pentas. Anda dapat menggunakan lampu berwarna untuk mengatur suasana. Jika Anda ingin menciptakan suasana yang lebih dramatis, Anda dapat menggunakan warna-warna tertentu. Itulah beberapa tips yang dapat Anda gunakan untuk menata lampu di atas pentas. Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat menata lampu di pentas dengan benar dan menciptakan suasana yang tepat. Jika Anda melakukannya dengan benar, Anda dapat meningkatkan kualitas pertunjukan dan menciptakan pengalaman yang luar biasa bagi para penonton. Penjelasan Lengkap Bagaimana Cara Penataan Lampu Di Atas Pentas1. Tentukan tipe lampu yang akan digunakan, seperti lampu panggung, lampu sorot, dan lampu gantung. 2. Tentukan letak lampu yang tepat agar dapat menciptakan bayangan dan efek dramatis di pentas. 3. Sesuaikan ketinggian lampu dengan tinggi orang yang sedang aktif di pentas. 4. Atur intensitas dan warna lampu untuk menciptakan suasana yang tepat. 5. Gunakan lampu berwarna untuk menciptakan suasana yang lebih dramatis. Penjelasan Lengkap Bagaimana Cara Penataan Lampu Di Atas Pentas 1. Tentukan tipe lampu yang akan digunakan, seperti lampu panggung, lampu sorot, dan lampu gantung. Penataan lampu di atas pentas adalah salah satu komponen penting dalam penciptaan atmosfer yang tepat untuk berbagai jenis pertunjukan. Proses ini mencakup proses memilih, menempatkan, dan menyesuaikan lampu dengan efektivitas tertinggi. Pertama, Anda harus menentukan tipe lampu yang akan digunakan. Beberapa tipe lampu yang umum digunakan di pentas termasuk lampu panggung, lampu sorot, dan lampu gantung. Lampu panggung dapat digunakan untuk menghasilkan cahaya yang lebih terang dan mencakup area yang lebih luas. Lampu sorot dapat digunakan untuk mencakup area lebih lokal dan membuat cahaya lebih terang di titik tertentu. Lampu gantung dapat digunakan untuk menciptakan efek dramatis dan untuk menciptakan cahaya yang lebih difus. Setelah memilih tipe lampu, Anda harus memikirkan penempatan lampu yang tepat. Ini bisa berarti menempatkan lampu di atas pentas atau di luar pentas. Pada kasus lampu di luar pentas, Anda harus memikirkan ketinggian dan sudut yang tepat. Pada kasus lampu di atas pentas, Anda harus memikirkan ketinggian yang tepat, serta jenis lampu yang tepat untuk area tertentu. Ketika menempatkan lampu, Anda juga harus memikirkan pencahayaan yang tepat untuk pentas. Ini bisa berarti menyesuaikan warna, intensitas, dan fokus cahaya. Anda juga harus mempertimbangkan jenis cahaya yang dapat membuat pertunjukan lebih dramatis dan menarik. Setelah cahaya diatur, Anda harus melakukan tes pencahayaan. Ini akan membantu Anda menentukan jika perlu mengubah posisi lampu atau menyesuaikan intensitas cahaya. Pada tes ini, Anda perlu memantau bagaimana cahaya mempengaruhi panggung dan bagaimana penonton akan mengalami pertunjukan. Penataan lampu di atas pentas dapat menjadi proses yang lama dan menyita waktu. Namun, dengan melakukan proses dengan hati-hati dan menggunakan tipe lampu yang tepat, Anda dapat menciptakan efek yang menarik dan dramatis untuk pertunjukan Anda. 2. Tentukan letak lampu yang tepat agar dapat menciptakan bayangan dan efek dramatis di pentas. Penataan lampu di atas pentas bertujuan untuk menciptakan efek dramatis dan bayangan pada pentas. Ini dapat membantu menciptakan atmosfer yang menarik untuk pentas. Penataan lampu yang tepat akan membantu menciptakan pengalaman yang mengagumkan bagi penonton. Pertama, pentas harus diberi cahaya yang menyediakan sinar yang dibutuhkan untuk menciptakan rasa nyaman. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan lampu yang menyediakan cahaya secara merata dan tidak berubah-ubah. Ini akan memastikan bahwa pentas dapat memberikan tampilan yang menarik dan konsisten. Kedua, gunakan lampu yang dapat ditata dengan cara yang tepat untuk menciptakan efek dramatis. Lampu yang memiliki fitur dimming dan focus dapat diatur dengan cara yang tepat untuk menciptakan bayangan dan efek dramatis. Lampu harus diatur dengan cara yang tepat agar dapat menciptakan efek yang diinginkan. Ketiga, pastikan bahwa lampu yang dipilih dapat memberikan efek yang diinginkan. Lampu harus dipilih dengan hati-hati agar dapat menciptakan efek yang diinginkan. Lampu yang dipilih harus memiliki warna yang tepat dan intensitas yang tepat agar dapat menciptakan efek dramatis. Keempat, pastikan bahwa lampu yang dipilih dapat dimatikan atau dimanipulasi dengan mudah. Hal ini akan memastikan bahwa pengaturan cahaya dapat diubah sesuai kebutuhan. Lampu juga harus dapat dimanipulasi dengan mudah agar dapat menciptakan efek yang diinginkan. Dengan menggunakan cara penataan lampu yang tepat, Anda dapat menciptakan efek dramatis di pentas dan menciptakan suasana yang menarik bagi penonton. Penataan lampu yang tepat di pentas akan memastikan bahwa pentas dapat memberikan pengalaman yang menarik dan menyenangkan bagi penonton. 3. Sesuaikan ketinggian lampu dengan tinggi orang yang sedang aktif di pentas. Ketinggian lampu adalah salah satu aspek penting dalam penataan lampu di atas pentas. Ini adalah faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan apakah pencahayaan akan berfungsi dengan baik atau tidak. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan ketinggian lampu dengan tinggi orang yang sedang aktif di pentas. Ketika menyesuaikan ketinggian lampu, pertama-tama Anda harus memastikan bahwa lampu terletak pada ketinggian yang sesuai. Ini berarti bahwa jika tinggi orang yang sedang aktif di pentas adalah 4 kaki, maka ketinggian lampu harus sekitar 4 kaki juga. Ini akan memastikan bahwa lampu memberikan pencahayaan yang tepat dan tidak membuat orang-orang yang sedang aktif di pentas terlalu terang atau terlalu gelap. Selain itu, Anda harus memastikan bahwa lampu terletak pada jarak yang tepat dari orang yang sedang aktif di pentas. Ini berarti bahwa jarak antara lampu dan orang yang sedang aktif di pentas harus sesuai dengan tinggi orang tersebut. Misalnya, jika tinggi orang yang sedang aktif di pentas adalah 4 kaki, maka jarak antara lampu dan orang tersebut harus sekitar 4 kaki juga. Ini akan memastikan bahwa lampu tidak memberikan pencahayaan yang terlalu terang atau terlalu gelap. Ketika menyesuaikan ketinggian lampu, Anda juga harus mempertimbangkan jenis lampu yang Anda gunakan. Beberapa jenis lampu hanya akan memberikan pencahayaan yang tepat jika ditempatkan pada ketinggian yang sesuai. Misalnya, lampu PAR Parabolic Aluminized Reflector hanya akan memberikan pencahayaan yang tepat jika ditempatkan pada ketinggian 8-10 kaki. Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa jenis lampu yang Anda gunakan sesuai dengan tinggi orang yang sedang aktif di pentas. Untuk menyesuaikan ketinggian lampu dengan tinggi orang yang sedang aktif di pentas, Anda juga bisa menggunakan peralatan yang disebut “rigger”. Rigger adalah alat yang dapat Anda gunakan untuk mengatur ketinggian lampu dengan tepat. Alat ini juga akan memastikan bahwa lampu terletak pada jarak yang tepat dari orang yang sedang aktif di pentas. Anda bisa menggunakan rigger untuk menyesuaikan ketinggian lampu dengan tepat dan memastikan bahwa pencahayaan yang dihasilkan adalah tepat. Jadi, untuk menyesuaikan ketinggian lampu dengan tinggi orang yang sedang aktif di pentas, Anda harus memastikan bahwa lampu terletak pada ketinggian yang sesuai dan jarak yang tepat dari orang tersebut. Anda juga harus memastikan bahwa jenis lampu yang Anda gunakan sesuai dengan tinggi orang tersebut. Terakhir, Anda bisa menggunakan alat rigger untuk memastikan bahwa ketinggian lampu sesuai dengan tinggi orang yang sedang aktif di pentas. Dengan menyesuaikan ketinggian lampu dengan tepat, Anda akan memastikan bahwa pencahayaan yang dihasilkan adalah tepat. 4. Atur intensitas dan warna lampu untuk menciptakan suasana yang tepat. Lampu pentas adalah salah satu komponen penting dalam menciptakan suasana yang tepat untuk pertunjukan teater, konser, dan berbagai acara lainnya. Intensitas dan warna lampu yang dipilih dapat menentukan bagaimana pertunjukan akan terlihat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa penataan lampu di atas pentas dipilih dengan cermat. Intensitas cahaya dapat menciptakan suasana yang berbeda. Lampu yang terlalu terang dapat membuat pertunjukan terlihat terlalu mencolok, sedangkan lampu yang terlalu redup dapat membuat orang merasa sunyi dan tidak menyenangkan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa intensitas lampu dipilih dengan benar, sehingga dapat menciptakan suasana yang tepat. Selain intensitas, warna lampu juga penting. Warna lampu dapat membuat ruang terlihat berbeda, dan dapat menentukan bagaimana orang merasakan ruangan. Warna yang cerah dan menyenangkan seperti kuning, merah, dan hijau dapat menciptakan suasana yang positif dan bahagia, sedangkan warna yang lebih gelap seperti biru dan ungu dapat menciptakan suasana yang lebih tenang dan kontemplatif. Ketika menata lampu di atas pentas, penting untuk mempertimbangkan kembali warna dan intensitas yang dipilih. Intensitas yang terlalu terang atau redup dapat membuat pertunjukan terlihat tidak menyenangkan, sedangkan warna yang salah dapat menciptakan suasana yang tidak tepat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa warna dan intensitas yang dipilih sesuai dengan jenis pertunjukan, dan dapat menciptakan suasana yang tepat. 5. Gunakan lampu berwarna untuk menciptakan suasana yang lebih dramatis. Lampu berwarna adalah salah satu cara terbaik untuk menciptakan suasana yang lebih dramatis di atas pentas. Lampu berwarna dapat memberikan pencahayaan yang unik dan dapat membantu menciptakan efek yang menarik. Lampu berwarna dapat digunakan untuk menciptakan warna-warna yang menarik di pentas dan memberikan pencahayaan tambahan untuk menekankan suasana yang ingin dicapai. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan lampu berwarna di atas pentas adalah memastikan bahwa lampu tersebut dapat diposisikan dengan benar. Lampu harus diposisikan dengan tepat agar cahaya yang dihasilkan dapat melekat dengan baik ke obyek yang ingin ditonjolkan. Lampu harus diposisikan dengan benar agar dapat membentuk gambar yang tepat dan memaksimalkan efek yang ingin dicapai. Selain itu, juga perlu diperhatikan bahwa lampu berwarna harus dipilih sesuai dengan efek yang ingin dicapai. Lampu yang dipilih harus cocok dengan jenis pencahayaan yang diinginkan. Hal ini dapat membantu menciptakan suasana yang lebih dramatis di atas pentas. Ketika memilih lampu berwarna, juga perlu diperhatikan bahwa lampu harus dipilih dengan tepat. Lampu yang dipilih harus sesuai dengan jenis pencahayaan yang diinginkan dan harus memiliki fitur dimming yang sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dapat membantu menciptakan efek yang tepat dan memaksimalkan efek dramatis yang diinginkan. Jadi, lampu berwarna adalah salah satu cara terbaik untuk menciptakan suasana yang lebih dramatis di atas pentas. Lampu berwarna harus dipilih dengan benar sesuai dengan jenis pencahayaan yang diinginkan dan harus diposisikan dengan tepat agar dapat menghasilkan efek yang menarik. Dengan mempertimbangkan semua hal tersebut, Anda dapat menciptakan suasana yang lebih dramatis di pentas.

bagaimana cara penataan lampu di atas pentas